Suara.com - Berlokasi di Istana Merdeka, kemarin (29/7/2019), Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima Masayoshi Son, pendiri dan pimpinan Softbank, serta Anthony Tan, Chief Executive Officer (CEO) Grab.
Dikutip dari kantor berita Antara, selain kedua pimpinan ini, juga hadir Kataunori Sago, Board Director, Executive Vice President Softbank, William Tanuwijaya, CEO Tokopedia, dan Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia.
Sedangkan dari pihak pemerintahan, hadir mendampingi Presiden Jokowi antara lain adalah Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menko Kemaritiman Luhut B. Panjaitan, juga Kepala BKPM Thomas Lembong.
Usai pertemuan itu, Masayoshi Son menyebutkan bahwa Softbank itu akan segera berinvestasi kembali di Indonesia sebesar dua miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Honda ADV 150 Laris Manis di GIIAS 2019
Investasi ini adalah tambahan atas investasi yang sudah dilakukan sebelumnya, yaitu mencapai sekitar dua miliar dolar AS.
Adapun dana ini akan dikucurkan melalui Grab serta perusahaan lain, yang menyediakan kendaraan listrik ramah lingkungan.
Keterangan ini juga diperjelas oleh pernyataan Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, bahwa pemerintaah bersama pihak penyandang dana ini bakal membangun ekosistem transportasi dengan kendaraan bertenaga listrik.
"Membangun ekosistem, mulai pembangunan baterai lithium sampai sepeda motor, bus, dan Electric Vehicle (kendaraan listrik), sampai station charging," jelas Luhut Panjaitan.
Disebutkan oula oleh Menko Kemaritiman, bahwa investasi bakal dilakukan di Jakarta sebagai proyek percontohan.
Baca Juga: Banjir Pengunjung GIIAS 2019, Teknologi Jadi Indikator Antusiasme
"Tujuannya supaya cuaca atau kondisi udara yang jelek ini-itu bisa teratasi. Targetnya dalam waktu tiga tahun, ekosistem transportasi kendaraan listrik harus selesai," tukasnya.
Ia menegaskan bahwa investasi yang sudah masuk ke Indonesia sebesar dua miliar dolar AS dan akan ditambah dua miliar AS lagi.
"Dalam pertemuan dengan Presiden, mungkin tambah satu miliar AS, jadi lima miliar dolar AS dalam lima tahun ke depan," tutup Luhut Panjaitan.