Tiga Kebiasaan yang Perlu Dihindari Pemilik Mobil Hybrid

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 27 Juli 2019 | 22:14 WIB
Tiga Kebiasaan yang Perlu Dihindari Pemilik Mobil Hybrid
Mobil Mistubishi Outlander PHEV dipajang dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (18/7). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memiliki mobil hibrida atau hybrid, yang dipacu mesin berbahan bakar minyak dan motor listrik bertenaga baterai, memang banyak keunggulan dibandingkan dengan membeli mobil konvesional yang hanya berbahan bakar minyak.

Salah satu keunggulan mobil hybrid adalah efisiensi bahan bakar, karena mobil juga dibantu dengan motor listrik yang ditenagai baterai.

Tetapi ada juga kerugiannya. Mereka yang memiliki mobil hybrid harus siap-siap menguras kantong lebih dalam karena harus membiayai dua mesin sekaligus: motor listrik dan mesin konvensional.

Artinya selain harus mengeluarkan uang untuk mengisi bensin serta servis rutin seperti penggantian oli, pemilik mobil hybrid juga harus siap mengeluarkan uang untuk mengisi baterai dan membeli baterai baru ketika baterai lama sudah habis masa pakainya.

Baca Juga: Outlander PHEV Ternyata Bisa Jadi Power Bank Listrik Rumah

Karenanya banyak pengamat otomotif yang mengatakan bahwa mobil listrik murni - yang hanya mengandalkan baterai di dapur pacu dan tak perlu perawatan rutin serumit mobil hybrid dan mobil konvensional - jauh lebih efisien dan ramah lingkungan ketimbang mobil hybrid.

Selain itu, menurut Head Technical Service CS Suport Departemen PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto, ada tiga pantangan yang sebaiknya diperhatikan oleh pemilik mobil hybrid, khususnya hybrid tipe PHEV (plug-in hybrid vehicle) seperti Outlander PHEV milik Mitsubishi.

Pertama, kata Boediarto di GIIAS 2019, Sabtu (27/7/2019), pemilik Outlander PHEV disarankan untuk memarkir kendaraan di lokasi teduh, atau tidak terpapar panas matahari.

"Karena di mobil ada baterai, pada PHEV terletak di bawah. Maka akan lebih baik jika parkir tidak di bawah sinar matahari langsung," kata Boediarto seperti dilansir Antara.

Kedua, jangan memaksakan diri untuk melibas banjir apabila ketinggian air melewati setengah ukuran ban mobil.

Baca Juga: Indonesia Masuki Era Mobil Listrik, Toyota Segera Luncurkan Prius PHEV

"Kalau banjir, perlakuannya sama seperti yang bukan PHEV. Setengah ukuran ban adalah titik paling tinggi kalau kena air. Kalau lebih jangan diteruskan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI