Suara.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) resmi meluncurkan mobil legendaris Toyota GR Supra di ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, di ICE BSD, Tangerang Selatan.
Diboyong langsung dari Jepang, GR Supra di Indonesia hanya tersedia dalam transmisi otomatis alias matik. Namun secara global, Toyota sebenarnya memiliki varian bertransmisi manual.
Sejatinya, mobil sport selalu identik dengan tuas transmisi manual. disebut-sebut menggebernya lebih mantap, dan memainkan tuas persneling tak kalah seru.
Lalu apa yang menjadi dasar Toyota lebih memilih memasarkan tipe matik di Indonesia?
Baca Juga: Aki Hitachi Siap Ramaikan Pasar Otomotif Indonesia
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM mengatakan, pilihan yang dibawa sudah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara.
"Sekali lagi, ini mobil global. Namun kami akan terus pelajari mana paling cocok untuk di Indonesia," ujar Anton Jimmi Suwandy, di booth Toyota, GIIAS 2019.
Selain transmisi manual, Toyota GR Supra sebenarnya juga memiliki pilihan mesin yang lebih kecil, yakni 2.000 cc. Sementara yang dibawa ke Indonesia berkapasitas mesin 3.000 cc.
"Saat ini memang banyak yang interest untuk 3.000 cc. Karena memang untuk kebutuhan sehari-hari juga tidak ada masalah. Bukan hanya untuk di bawa ke sirkuit," kata Anton Jimmi Suwandy.
Untuk edisi kini, Toyota GR Supra hadir dengan mesin 3.0 turbo matic. Sementara soal tenaga, sportscar Toyota ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 340 PS yang dicapai pada putaran mesin 5.000-6.500 rpm, dan torsi maksimal sekitar 500 Nm pada putaran 1.600-4.500 rpm.
Baca Juga: Dua Produsen Otomotif Segera Investasi Rp 50 Triliun di Indonesia