Ia pun bersusah payah belajar, dan sang istri turut menemani.
"Untuk belok ke arah yang mendahului mobil lain, yaitu arah ke kanan, saya tidak punya keberanian," kenangnya. "Akhirnya saya bilang istri, "Kita ke arah kiri terus, ya, karena tidak perlu memotong jalur mobil lain"."
Begitulah. Mulai lepas tengah hari sampai menjelang petang, Mas Wendo menyetir si kendaraan dengan arah ke kiri terus-menerus. Sampai lelah dan akhirnya memang terpaksa harus meminta salah satu kenalan untuk mendatangi tempatnya berada dan dibantu disopiri pulang ke rumah.
Selamat jalan, Mas Wendo. Damai dan kasih Tuhan selalu besertamu. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi penghiburan. For dust thou art, and unto dust shalt thou return.