Menperin Sebut Investasi Mobil Listrik di Indonesia Menjanjikan

Kamis, 18 Juli 2019 | 13:58 WIB
Menperin Sebut Investasi Mobil Listrik di Indonesia Menjanjikan
Suasana di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten (18/7). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan untuk mobil listrik.

Kabar terbaru, Toyota sudah menyuntikkan dananya sebesar 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) ang sebagian investasinya akan digunakan untuk pengembangan mobil listrik.

"Jadi kalau Toyota commited untuk investasi sektiar 2 billion dollar itu dalam lima tahun ke depan sampai 2025. Dan sudah commited, ini berbasis elektrik sebagian," tukas Airlangga Hartarto saat menghadiri pembukaan GAIKINDO Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2019, di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Kamis (18/7/2019).

Baca Juga: Rayakan Hari Jadi Bersamaan GIIAS 2019, Ini Target GAIKINDO

Selain Toyota, Airlangga Hartarto juga membocorkan bahwa ada pabrikan lain yang akan menginvestasikan dananya untuk mobil listrik. Namun untuk vendornya, ia masih belum bisa membicarakannya.

"Pabrikan selain Toyota? Ada dari negara lain namun itu masih dalam pembicaraan. Beberapa (merek) non Jepang juga siap," imbuh politisi Partai Golkar ini.

Rencananya, pemerintah sendiri menargetkan pada 2025 nanti 20 persen mobil yang beredar di Indonesia adalah mobil listrik. Oleh karena itu, pemerintah sedang memfasilitasinya dengan memberikan tax holiday atau cuti pajak bagi perusahaan asing yang ingin menanamkan modalnya di sektor ini.

"Pemerintah mendorong manufaktur komponen mobil listrik. Yang utama adalah baterai, jadi pemerintah sedang berbicara dengan perusahaan yang melakukan investasi di bidang pembuatan baterai, dan pemerintah memberikan tax holiday untuk itu. (Negosiasinya) dengan berbagai negara," terang Airlangga Hartarto.

Untuk menjaga keberlangsungan pasar mobil listrik, Kemenperin juga sedang melakukan pembicaraan dengan Dirjen Pajak untuk merevisi Pajak Penjualan atas Nilai Barang Mewah (PPnBM).

Baca Juga: Tidak Mau Ketinggalan di GIIAS 2019, Isuzu Siapkan New mu-X

"PPnBM sedang dalam proses (revisi), jadi dalam waktu dekat sudah bisa, dan itu sudah disetujui oleh parlemen jd sdh tidaj ada isu lagi, tinggal teknis saja," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI