Suara.com - Osamu Masuko, Chairman Mitsubishi Motor Corporation, mengungkapkan mengapa harga Outlander PHEV bisa begitu mahal di Indonesia.
Menurutnya, penentuan harga Outlander PHEV ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah nilai impor produk yang mahal.
"Saya mengerti, harganya memang sangat mahal. Namun hal ini karena import duty yang mahal, bukan karena keputusan kami," ujar Osamu Masuko, di Jakarta, baru-baru ini.
Jadi, tambah Osamu Masuko, pihaknya ingin meminta pemerintah Indonesia untuk mengurangi import duty. Mitsubishi juga berusaha bernegosiasi menurunkan import duty agar harganya affordable.
Baca Juga: Tidak Mau Ketinggalan di GIIAS 2019, Isuzu Siapkan New mu-X
"Selain itu luxury tax sangat menentukan mobil ini, sangat mahal karena murni mobil listrik. Jadi harganya perlu disesuaikan dengan masalah pajak ini," terang Osamu Masuko.
Namun demikian, Osamu Masuko juga menegaskan niat Mitsubishi untuk merakit mobil listrik di Indonesia. Hal ini tentu untuk mengurangi biaya import duty.
"Akan tetapi kami membutuhkan volume yang sesuai. Jadi masih banyak yang perlu dilakukan," kata Osamu Masuko.
Meski belum mengumumkan harga resmi, produsen berlogo tiga berlian ini menyebut bahwa Outlander PHEV akan dipatok dengan kisaran Rp 1,2 - 1,3 miliar.
Baca Juga: Ini Dia, Deretan Mobil Gres yang Bakal Melantai di GIIAS 2019