Temukan Mesin Berbahan Bakar Air, Orang Ini Malah Bernasib Nahas

Selasa, 16 Juli 2019 | 10:07 WIB
Temukan Mesin Berbahan Bakar Air, Orang Ini Malah Bernasib Nahas
Stanley Meyer, pencetus mesin berbahan bakar air. (carthrottle.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mesin berbahan bakar air atau kini disebut fuel cell, merupakan mesin yang menggunakan air sebagai tenaga penggerak mesin.

Tidak seperti bensin yang dibakar, fuel cell menggunakan konsep energi kimia dengan menghasilkan listrik melalui reaksi hidrogen dan oksigen.

Prinsip itulah yang digunakan oleh produsen mobil berbahan bakar air semisal Toyota Mirai dan Honda Clarity.

Bukan barang baru, di luar dugaan ternyata konsep ini sudah ditemukan sejak lama. Dilansir dari Carthrottle, mesin berbahan bakar air sudah ada pada 1975.

Baca Juga: Dinner di Warteg, Anya Geraldine: Bahagia Itu Sederhana

Mesin jenis ini dipelopori oleh Stanley Meyer, seorang pria Amerika Serikat kelahiran tahun 1940.

Paten mesin berbahan bakar air. (carthrottle.com)
Paten mesin berbahan bakar air. (carthrottle.com)

Pada tahun 1975, saat itu Amerika Serikat sedang mengalami embargo minyak oleh Arab Saudi. Imbasnya, harga minyak di sana melambung tinggi dan membuat ekonomi AS kacau.

Hal itulah yang mendasari Stanley Meyer untuk menciptakan kendaraan berbahan bakar air, yang punya potensi untuk merevolusi industri otomotif di kala itu.

Namun bukannya menuai apresiasi, hasil penelitian Mayer tersebut malah banyak diintervensi. Temuan tersebut dianggap curang dan tidak sah.

Mobil Prototipe Stanley Meyer, pencetus mesin berbahan bakar air. (carthrottle.com)
Mobil Prototipe Stanley Meyer, pencetus mesin berbahan bakar air. (carthrottle.com)

Tak hanya itu, mobil tersebut dianggap oleh saksi pengadilan sebagai "pengaplikasian elektrolisis biasa" dan "tidak revolusioner sama sekali".

Baca Juga: Istri Bacok Suami Pakai Kapak, Keluarga Korban Tak Mau Terima Pelaku KDRT

Masih belum cukup, penelitian tersebut dianggap oleh para pengusaha sebagai usaha pencucian uang, membuat Meyer harus membayar ke para investor yang menuntutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI