Suara.com - Bus listrik akan masuk dalam peta jalan Jakarta Cleaner Air 2030 yang dicanangkan untuk menciptakan kualitas udara yang lebih baik di Ibu Kota.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih di Jakarta, Jumat (12/7/2019), mengatakan Jakarta Cleaner Air merupakan sebuah roadmap atau panduan bagi para pemangku kepentingan yang hendak meluncurkan kebijakan terkait kualitas udara hingga 2030.
Beberapa program yang dicanangkan dalam peta jalan itu di antaranya mencakup sektor transportasi dan energi. Sektor transportasi akan fokus pada pembangunan sistem transportasi massal seperti Mass Rapid Transit (MRT), LRT, dan Bus Traffic Transit (BRT).
"Rencananya, BRT nanti juga ramah lingkungan, secara bertahap kami akan mengintrodusir bus-bus rendah emisi bahkan zero emisi dengan bus listrik," kata Andono.
Baca Juga: Gandeng MAB, BPTJ Targetkan 1000 Bus Listrik Layani Jabodetabek pada 2020
Rencana yang sama disampaikan Kepala Seksi Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Agung Pujo Winarno.
Agung menyebutkan strategi-strategi yang dimaksud di antaranya dengan meningkatkan layanan angkutan umum massal mulai dari MRT hingga bus listrik untuk Transjakarta.
Strategi-strategi tersebut, kata dia diharapkan dapat mengurangi emisi sehingga dapat meningkatkan kualitas udara di DKI Jakarta.
"Pemprov selalu berusaha meningkatkan perbaikan kualitas udara di DKI Jakarta. Karena kita semua peduli terhadap kondisi kualitas udara di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta," kata Agung.
Transjakarta sendiri telah menguji dua buah bus listrik sejak Mei 2019. Kedua bus listrik itu adalah buatan BYD Company dari China dan dari PT Mobil Anak Bangsa (MAB).
Baca Juga: Untuk Operasional Bus Listrik: Pengemudi Nantinya Harus Bersertifikasi