Suara.com - Ojek online (ojol) kini diandalkan semua lapisan masyarakat. Namun terkadang, banyak orang khususnya kaum wanita yang cemas saat memanfaatkan jasa tersebut.
Ancaman kekerasan khususnya kekerasan seksual menjadi hal yang paling ditakutkan. Apalagi bagi mereka yang kerap pulang malam dan menuju lokasi yang sepi.
Untungnya, platform transportasi online di tanah air mulai berbenah diri. Seperti halnya Gojek yang menawarkan fitur keamanan kepada mitra dan penggunanya.
Senada dengan hal itu, organisasi perlindungan wanita Rifka Annisa Women's Crisis Center di Yogyakarta memberikan tips kepada pelanggan wanita untuk mencegah tindak kekerasan saat menggunakan ojek online ataupun kendaraan umum.
Baca Juga: Wih, Diam-diam Honda PCX Elektrik Sudah Mengaspal dan Dipakai Ojol
Sebelumnya di Yogyakarta, pernah terjadi tindak pelecehan yang dilakukan oleh seorang sopir travel kepada penumpang wanita.
Untuk mencegah hal itu, menurut Khoirun Ni'mah selaku training officer Rifka Annisa Women's Crisis Center, wanita wajib waspada dengan tindak kekerasan saat di berada ruang publik. Sebisa mungkin mengantisipasi segala hal-hal buruk yang akan terjadi dan minta bantuan saat kondisi memang sudah darurat.
"Agar terhindar dari kekerasan, pertama kita harus mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan. Pun semisal apes harus berada dalam kondisi darurat, kita harus berani berteriak minta tolong kepada orang lain" ungkap Khoirun Ni'mah saat ditemui Suara.com pada Kamis (11/7)
Lebih lanjut, Khoirun Ni'mah memaparkan bila kekerasan dalam bentuk kecil sekalipun bisa mengundang masalah besar, jadi harus ditindak tegas.
"Kekerasan-kekerasan yang dianggap kecil bila dibiarkan bisa merembet menjadi besar. Sebaiknya jangan biarkan itu terjadi dan melapor ke pihak berwenang atau ke organisasi perlindungan wanita," imbuhnya.
Baca Juga: Mitra Nekat Lakukan Kekerasan, Ini Hukuman dari Gojek