Suara.com - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), memperkenalkan Outlander PHEV sebagai salah satu produk yang siap melantai di ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, di ICE BSD, Tangerang.
Dan meski belum mengumumkan harga resmi, produsen berlogo tiga berlian ini menyebut bahwa Outlander PHEV akan dipatok dengan kisaran Rp 1,2 - 1,3 miliar.
Apakah yang mendasari harga produk hybrid pertama dari produsen berlogo tiga berlian ini bisa begitu mahal?
Baca Juga: Boncengan Naik Skutik, Kang Emil Serasa Pengantin Kawin Lari
Irwan Kuncoro, Direktur Divisi Penjualan dan Pemasaran PT MMKSI mengatakan, kisaran harga yang ada sudah diperhitugkan.
"Estimasi itu sudah termasuk tarif-tarif yang memang harus dihitung. Termasuk pajak barang mewah dan impor duty," jelas Irwan Kuncoro, saat memperkenalkan Outlander PHEV, di Jakarta, baru-baru ini.
Lebih lanjut, tambah Irwan Kuncoro, komponen menjadi salah satu hal yang berkontribusi besar terhadap harga. Jadi untuk saat ini, MMKSI masih menggunakan tarif sekarang.
"Ke depannya pemerintah mungkin akan memberi insentif. Baik di luxury tax atau import duty," kata Irwan Kuncoro.
Sebagai catatan, Outlander PHEV mengandalkan dua jenis motor penggerak roda, yaitu mesin listrik berdaya maksimal 70 kW (94 daya kuda) di bagian belakang dan 60 kW (80,5 daya kuda) di depan, serta satu buah mesin bensin berkapasitas 2.4L DOHC MIVEC, dengan tenaga puncak 132,7 daya kuda atau 99 kW dan torsi 211 Nm. Kedua mesin listriknya bila digabung sanggup menghasilkan tenaga maksimum hingga 174,5 daya kuda.
Baca Juga: Telah Wafat Lee Iacocca, Penyelamat Chrysler
New Outlander PHEV ini hadir dengan 3 (tiga) mode berkendara, yakni EV Drive Mode, Series Hybrid Mode dan Pararel Hybrid Mode.