Suara.com - Toyota Avanza sudah lama bermain di segmen fleet customer atau pembelian dalam jumlah besar untuk kebutuhan suatu perusahaan. Namun belakangan, segmen ini juga mulai dirambah oleh Mitsubishi Xpander yang menjadi penantang berat mobil sejuta umat itu.
Apakah strategi yang dilakukan produsen berlogo tiga berlian ini akan merecoki posisi Avanza?
Menanggapi hal ini, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengatakan, fleet customer sudah merasa cukup dengan mesin 1.300 cc.
"Mereka tidak terlalu membutuhkan 1.500 cc untuk saat ini. Kecuali kami memang bisa menyediakan 1.500 cc yang bisa menggantikan posisi 1.300 cc dari sisi value, harga dan lain-lain, mungkin konsumen akan memilih," ujar Anton Jimmi Suwandy, di Jakarta, baru-baru ini.
Baca Juga: Menuju Era Mobil Listrik, Aliansi Otomotif Ini Siapkan Inovasi
Lebih lanjut, ia menegaskan, total dari harga dan konsumsi BBM, dan sisi lainnya tetap lebih menguntungkan untuk penggunaan mesin berkapasitas 1.300 cc.
"Namun kalau ada dari value for money yang lebih baik, maka konsumen akan memilih itu," terangnya.
Meski demikian, Irwan Kuncoro, Direktur Penjualan & Pemasaran PT MMKSI mengatakan bahwa Mitsubishi Xpander tidak akan bermain di kelas di bawah 1.500 cc.
"Tidak ada rencana untuk memproduksi 1.300 cc. Karena saya rasa berbeda," tutur Irwan Kuncoro, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, Mitsubishi Xpander saat ini memang sudah mulai terlihat wara-wiri dengan label perusahaan. Salah satunya, produk yang diluncurkan pada GIIAS 2017 itu menjadi kendaraan operasional cabin crew Garuda Indonesia.
Baca Juga: Revitalisasi SMK, Disediakan Kelas Khusus Otomotif