Keren, GIIAS 2019 Bakal Dibuka Presiden NKRI Joko Widodo

Rabu, 03 Juli 2019 | 07:25 WIB
Keren, GIIAS 2019 Bakal Dibuka Presiden NKRI Joko Widodo
Presiden Joko Widodo meresmikan dibukanya GIIAS 2018 serta AMMdes [Suara.com/Muhaimin A. Untung].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pameran produk otomotif yang diracik oleh GAIKINDO, yaitu GAIKINDO Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2019 bakal dihelat sekitar dua pekan lagi. Seru, karenat rencananya bakal dibuka langsung oleh Presiden NKRI, Joko Widodo.

Adapun pentas berskala internasional ini, rutin digelar setiap tahun, berlokasi di ICE, BSD, Tangerang Selatan. Diimbuhi dengan acara GIIAS 2019 The Series, yang berlangsung di kota-kota besar Tanah Air, seperti Surabaya, Makassar, dan Medan.

Dikutip dari kantor berita Antara, Yohannes Nangoi, Ketua Umum GAIKINDO pada Selasa (2/7/2019) menyatakan bahwa, "GIIAS adalah jendela informasi otomotif untuk masyarakat Indonesia dan dunia. Pameran akan dibuka Presiden Joko Widodo."

Baca Juga: Tol Trans Jawa Dongkrak Industri Otomotif, Namun Ada Konsekuensinya

Yohannes Nangoi juga mengemukakan optimisme bahwa pameran otomotif yang dipentaskan 10 hari, 18-28 Juli 2019, mampu memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.

"GIIAS 2019 diharapkan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Isu politik juga sudah selesai sehingga kondisi ekonomi akan lebih baik juga," imbuhnya.

Industri otomotif nasional saat ini sudah berusia sekitar setengah abad, serta dinilai mampu menjadi tuan rumah di negara sendiri karena mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri serta turut memberi kontribusi terhadap kinerja ekspor nasional.

Yohannes Nangoi menyebutkan, pada 2018 industri otomotif Indonesia mencatat ekspor mobil utuh (Completely Built Up atau CBU) tumbuh sebesar 14,4 persen menjadi 264.553 unit dibandingkan tahun sebelumnya.

"Industri otomotif mendapatkan energi positif dari setiap penyelenggaraan GIIAS, dan tahun ini kami optimis ekspor otomotif Indonesia bisa mencapai 300 ribu unit," ujar Yohannes Nangoi.

Baca Juga: Jumpa di KTT G20, Donald Trump dan Shinzo Abe Bicarakan Otomotif

Adapun harapan di masa mendatang, Yohannes Nangoi menyampaikan bahwa industri otomotif nasional mampu menjadi penyumbang devisa tertinggi bagi negara. Yaitu dengan cara ekspor mencapai 1 juta unit kendaraan pada 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI