Suara.com - Produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company (HMC) akan segera merealisasikan investasinya di Indonesia. Rencana ini ditegaskan dalam pertemuan Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto dengan Executive Vice President HMC Park Hong Jae di Seoul, ibu kota Korea Selatan.
"Mereka akan mulai produksi pada 2021, dengan kapasitas 70.000 hingga 250.000 unit per tahun," jelas Menperin sesuai keterangannya, di Jakarta, Minggu (30/6/2019).
Ia menambahkan, jenis kendaraan yang akan digarap di Indonesia, antara lain adalah Sport Utility Vehicle (SUV), Multi-Purpose Vehicle (MPV), hatchback, serta sedan.
"Targetnya, sebanyak 47 persen produksi untuk pasar domestik dan 53 persen untuk ekspor," imbuhnya.
Baca Juga: Tol Trans Jawa Dongkrak Industri Otomotif, Namun Ada Konsekuensinya
Menperin juga berkesempatan untuk melihat teknologi yang diterapkan pada mobil fuel cell Hyundai Nexo. Menurutnya, Pemerintah Indonesia akan mendorong investasi industri kendaraan elektrik dengan pemberian fasilitas tax holiday.
Pabrik Hyundai di Indonesia yang lokasinya masih belum dikonfirmasi ini bakal mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3.500 orang. Indonesia dinilai akan menjadi basis produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
"Hyundai telah menegaskan komitmen mereka untuk segera memulai investasi di Indonesia," tutur Airlangga Hartarto.
Ia menegaskan, prinsipnya pemerintah mendukung rencana investasi baru tadi, dengan fasilitas fiskal yang sudah tersedia.
Baca Juga: Industri Otomotif Alami Perubahan, Startup Jadi Andalan