Terungkap: Pembeli Mobil Pertama Jatuhkan Pilihan Tanpa Telaah

Selasa, 02 Juli 2019 | 11:35 WIB
Terungkap: Pembeli Mobil Pertama Jatuhkan Pilihan Tanpa Telaah
Suasana GIIAS 2017, ICE BSD, Tangerang. Sebagai ilustrasi lokasi pembelian mobil baru [Suara.com].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah hasil penelitian tentang kecenderungan pembeli mobil untuk kali perdana diungkap oleh salah satu harian kenamaan Inggris, The Independent. Kesimpulannya: jutaan pembeli mobil pertama kali membelanjakan uang untuk mendapatkan kendaraan tanpa memeriksanya secara rinci.

Ilustrasi jajaran mobil bekas. [Suara.com/Manuel Jeghesta]
Deretan mobil yang siap dijual kembali.  Sebagai ilustrasi [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

Menurut penelitian itu, para calon pembeli biasanya menabung paling tidak sebanyak GBP 3 ribu atau sekitar Rp 60 juta untuk mendapatkan mobil impiannya. Lantas kekurangan pendanaan dipikirkan kemudian. Tak hanya soal pendanaan, sebanyak 63 persen pembeli tidak melakukan pemeriksaan secara relevan saat akan meminang si mobil baru. Sedangkan tujuh dari setiap 10 responden kurang memahami sebenarnya apa yang paling diinginkan dari produk itu, dan 40 persen di antaranya bahkan tidak melakukan test-drive terlebih dahulu.

Akibat dari kekurangsadaran saat akan membeli mobil ini, setengah dari seribu orang calon pembeli yang disurvei atau menjadi responden, menyesali kendaraan hasil pembelian perdana itu.

"Keputusan pembelian mobil pertama Anda biasanya adalah hasil dari kepala versus hati. Sehingga menghasilkan putusan bersemangat, namun bisa jadi kewalahan menghadapi kondisi teknis mobil," papar Keith Adams, editor Parkers, penggagas penelitian itu.

Baca Juga: Tol Trans Jawa Dongkrak Industri Otomotif, Namun Ada Konsekuensinya

"Hasil studi kami mengungkapkan banyak orang langsung masuk dealer atau showroom, dan membeli mobil tanpa melakukan penelitian atau melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan malahan membincangkannya via telepon," tandasnya.

"Pembeli yang melakukan pemilihan model atau tipe secara terburu-buru dan tidak menelaah fitur, fungsi serta peruntukan mobil, biasanya memiliki putusan berakhir dengan kondisi pendanaan ruwet, melakukan pemangkasan asuransi mobil, mengalami kendala teknis dan mengundang risiko keselamatan bagi diri mereka sendiri maupun penumpang," imbuh Keith Adams.

Menurut hasil penelitian, pembeli mobil di London menempati urutan paling tinggi soal kebingungan, sebesar 25 persen. Sementara pembeli di kawasan tenggara London, seperti County of Essex dan County of Kent, tergolong paling bersemangat membeli mobil baru, yaitu mencapai 51 persen.

Agar tidak bimbang sekaligus tidak menyesali pilihan, berikut beberapa tips dikemukakan Keith Adams, seperti dituliskan The Independent:

1 Lakukan penelitian mendalam atas kendaraan yang diinginkan, baik soal teknis maupun hukum atau legal, seperti biaya asuransi serta cakupan penggantian kerusakan.
2. Jangan abaikan panduan pembelian, bahkan jargon pariwara atau iklan juga layak dimengerti karena secara kasar memberikan gambaran peruntukan si calon tunggangan.
3. Ajak keluarga, kerabat, serta teman untuk berdiskusi dan dengar pula pendapat mereka sebagai masukan berguna.
4. Tetapkan pola model perawatan atau servis berkala yang akan diadopsi, karena saat mobil ingin dijual lagi, tangan kedua akan meneliti kondisi mobil secara keseluruhan, biaya asuransi, sampai jarak tempuh yang sudah dilakoni.

Baca Juga: Jumpa di KTT G20, Donald Trump dan Shinzo Abe Bicarakan Otomotif

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI