Suara.com - Sebuah studi di Inggris menunjukkan, lebih dari 1,6 juta pengendara di atas usia 55 tahun mengaku mengemudi dalam keadaan mabuk.
Penelitian yang dilakukan perusahaan asuransi kendaraan bermotor, Direct Line menemukan beberapa alasan saat pengemudi memutuskan tetap mengemudi dalam keadaan mabuk. Sebanyak 1,2 juta responden menyatakan perjalanan yang mereka lakukan hanya jarak pendek.
Selain itu, penelitian yang dilakukan bersama Opinium ini, menunjukkan bahwa masih banyak pengendara yang belum memahami dampak alkohol pada tubuh mereka. Bahkan lebih dari 1 juta pengemudi berusia di atas 55 tahun mempercayai, lelaki bisa minum lebih banyak alkohol dan mengontrolnya daripada kaum perempuan.
Sedangkan hasil lainnya, responden percaya bahwa makan dalam jumlah besar sebelum mengemudi akan mengurangi efek alkohol. Sementara 552 orang percaya bahwa orang yang lebih tua adalah pengemudi yang sangat aman dan kurang berbahaya jika mereka minum dan mengemudi.
Baca Juga: Warganya Gemar Kegiatan Otomotif, Polres Tapin Siapkan Ini
Namun bila melihat data dari Departemen Transportasi (DfT), sebanyak 26 persen dari semua kecelakaan di jalan raya pada 2017 (45.500 dari 175.000 kasus) melibatkan pengemudi yang berusia lebih tua.
"Jelas bahwa pengemudi yang lebih muda bukan satu-satunya pelanggar ketika dalam pengaruh alkohol saat mengemudi," ujar Steve Barrett, Kepala Direct Line, seperti dikutip dari harian The Independent.