Suara.com - Mendengar nama fitur mobil kekinian seperti Autopilot milik Tesla, atau ProPilot Assist kepunyaan Nissan memang keren. Tapi ternyata menamai fitur mobil secara berlebihan juga tak baik, dan malah cenderung berbahaya, ini alasannya.
Dilansir Car Throttle, Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) melakukan riset terhadap fitur-fitur mobil, terutama untuk nama-nama yang terdengar keren dan futuristis.
Studi yang dilakukan IIHS ini berfokus pada penamaan fitur asisten untuk pengemudi mobil. Beberapa nama tersebut mungkin sudah cukup akrab di telinga.
Sebut saja Autopilot (Tesla), Traffic Jam Assist (Audi/Acura, Super Cruise (Cadillac), Driving Assistant Plus (BMW) dan ProPilot Assist (Nissan), merupakan fitur asisten pengemudi yang punya nama cukup keren.
Baca Juga: Demi Verifikasi Akun PPDB, Walimin Berangkat Sejak Subuh
Namun di balik kerennya nama-nama fitur asisten pengemudi mobil tadi, IIHS menemukan kalau pengemudi jadi lebih cuek dan tidak lagi mengedepankan keselamatan.
IIHS mendapati 48 persen orang percaya bahwa fitur asisten pengemudi mobil itu aman, dan bisa merelakan sepenuhnya ke fitur tersebut.
Terlebih, fitur Autopilot milik Tesla, yang bagi sebagian orang terdengar futuristis dan diyakini keamannanya.
Kepercayaan pengemudi pada fitur asisten pengemudi yang berlebihan, kemudian membuat mereka lebih pede dalam melakukan hal-hal yang berbahaya.
Pada grafik yang dirilis IIHS, terlihat pemobil jadi berani untuk melepas tangan dari setir, menggunakan ponsel, menonton video di ponsel hingga tidur.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bicara Kasus Ustaz Baequni, Hoaks KPPS Diracun
Studi lain yang didapati IIHS adalah banyak orang yang malah kesulitan mengoperasikan fitur asisten pengemudi sehingga menjadikan fitur asisten pengemudi tidak berfungsi maksimal.