Suara.com - Setiap kendaraan bermotor tentu mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda, termasuk kompresi bahan bakarnya.
Salah pilih bahan bakar tentu bakal membuat mesin kendaraan terasa menggelitik. Hal tersebut terjadi karena adanya ketidak sesuaian antara kompresi dan kualitas bahan bakar.
Dirangkum dari berbagai sumber, ternyata setiap mesin mewajibkan penggunanya untuk menggunakan bahan bakar yang spesifik, baik kendaraan berbahan bakar bensin maupun yang berbahan bakar solar.
Pada kendaraan berbahan bakar bensin, terdapat indikator kadar oktan yang menjadi penanda apakah bahan bakar tersebut mudah terbakar atau tidak.
Baca Juga: Hormati Persidangan, KPU Akan Jawab Perbaikan Permohonan Tim Hukum Prabowo
Semakin tinggi kompresi, maka diperlukan kadar oktan yang semakin tinggi.
Sementara pada mesin diesel, gejala mesin menggelitik terjadi ketika ada keterlambatan pembakaran bahan bakar.
Berbeda dengan mesin bensin yang menggunakan oktan, pada mesin diesel bahan bakarnya menggunakan setana (cetane).
Semakin tinggi cetane, semakin mudah solar tersebut terbakar. Selain itu, faktor kandungan udara juga mempengaruhi terjadinya keterlambatan bahan bakar untuk terpatik menjadi api.
Mesin juga bakal sulit menyala jika mesin tersebut memiliki kompresi tinggi sementara kadar cetane rendah.
Baca Juga: Viral Foto Kuda Tergeletak Lemas di Jalan, Begini Kata Pemiliknya