Suara.com - Toyota Motor Corporation (TMC) menargetkan mampu menjual setengah dari pemasaran kendaraan listrik global pada 2025. Rencana ini maju lima tahun lebih cepat dari jadwal yang sudah ditentukan pada 2030.
Wakil Presiden Eksekutif TMC, Shigeki Terashi mengatakan, Toyota saat ini dihadapkan dengan permintaan mobil listrik yang semakin tinggi.
Selain itu, peraturan emisi yang semakin ketat membutuhkan lebih banyak baterai lithium-ion pada jangka lima tahun ke depan dibandingkan dari prediksi.
"Akan tetapi mungkin ada jarak antara jumlah baterai yang dapat kami hasilkan, dan jumlah baterai yang kami butuhkan," ujar Shigeki Terashi, seperti dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Arus Balik Lebaran 2019, Coba Mobil Listrik di Bandara Soetta
Untuk mengatasi hal ini, Toyota rencananya akan bermitra dengan Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) China dan pembuat mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) BYD Co Ltd untuk pengadaan baterai.
Shigeki Terashi juga mengumumkan akan ada dua kursi ultra-kompak yang dirancang khusus untuk perjalanan jarak pendek dengan kecepatan maksimum 60 km per jam dan jangkauan 100 km dalam sekali pengisian daya.
Kendati demikian, ia tidak menampik bila melonjaknya permintaan untuk EV membuat keuntungan perusahaan datang lebih lambat. Dan penjualan EV diharapkan mampu memdongkrak volume kendaraan hibrida pada 2025.
Baca Juga: Niat Buka Pabrik di Beijing, Perusahaan Mobil Listrik Nio Bermitra