Suara.com - Mobil tunggangan yang terasa begitu seru saat digeber dalam kecepatan tinggi, terkadang mampu membuat pengemudi malas melongok speedometer pada konsul odometer untuk menilik angka aktual kecepatan saat itu. Alasannya "sederhana": tak terasa kalau memacu tunggangan sampai ngebut banget. Sehingga, pihak berwajib mengandalkan kamera pemantau kecepatan, dan hal ini telah diterapkan sejak lama di berbagai negara maju.
Dengan kamera yang "bertugas" non-stop, dan tanpa pandang bulu, wajah si pelanggar lalu lintas ngebut akan dipotret, juga nomor pelat Polisi atau nomor registrasi si kendaraan, ditambah data valid lokasi kejadian, tanggal, dan kecepatan aktual saat terjadi pelanggaran itu. Sehingga si pengemudi tak bisa berkutik. Pasalnya, pihak Kepolisian bakal melayangkan bukti-bukti ini untuk diselesaikan di pengadilan. Hukumannya bisa denda, pengurangan poin, bahkan paling parah bisa dicabut SIM atau Surat Izin Mengemudi.
Nah, dikutip dari Android Police, sepekan silam Google Maps meluncurkan sebuah fitur penting Waze, yaitu indikator batas kecepatan dan peringatan kamera kecepatan. Sederhananya, aplikasi ini menawarkan speedometer virtual dengan kondisi real time. Fungsinya, agar pengemudi sadar batas kecepatan maksimal yang dibolehkan dalam sebuah ruas jalan raya, juga adanya kamera pemantau kecepatan.
Cara aktivasinya sederhana, tersedia di menu pengaturan navigasi. Bisa dilakukan setting sebagai asisten pengingat soal kecepatan, bisa pula pada mode auto. Dan lebih penting, kondisi ditampilkan real time, sehingga kecepatan terus terpantau.
Baca Juga: Tangani Mobil Mogok di Tol, Begini Sibuknya Petugas Sentral Informasi
Kalaupun ada yang patut disayangkan, fitur ini baru tersedia antara lain di Britania Raya, Amerika Serikat, Belanda, Brasil, Belgia, Kanada, Taiwan, Swedia, Australia, Republik Ceko, Jerman, Finlandia, Polandia, Portugal, Argentina, serta India.