Suara.com - Produsen ban mobil Michelin belum lama ini memperkenalkan sebuah teknologi baru, yaitu penemuan ban tanpa angin. Tujuannya meminimalkan terjadinya pecah ban di jalan karena kekurangan angin.
Mengutip Carscoops, pada bagian dalam ban hanya terdapat pilar utama ban berbentuk U, diperkirakan pilar bagian dalam inilah yang menjadi penahan dari beban mobil saat berjalan. Fungsi pilar ini sendiri sebagai pengganti udara yang sampai kini dikenal membantu menahan beban ban, selain struktur rangka yang tertanam di permukaan dinding ban.
Untuk menahan bantingan saat digunakan, pilar karet tadi memiliki tingkat kekuatan yang telah diperhitungkan matang, tingkat kelenturan pun sangat mendukung kenyamanan ban saat digunakan.
Selain itu, Michelin mengklaim teknologi temuannya tadi juga bisa mengurangi limbah karet yang diakibatkan akibat penggunaan ban. Di mana setiap tahunnya bisa mengurangi limbah karet sebanyak satu ton.
Baca Juga: Agar Bisa Mudik Aman, Perlu Dibangun Road Safety
Jumlah limbah yang cukup besar itu diungkap Michelin berasal dari total 20 persen ban yang tak bisa lagi digunakan akibat bocor maupun usia pakai yang telah habis. Bahkan berdasarkan data tahunan, terdapat 200 juta ban yang menjadi limbah.
Meski belum akan diproduksi secara masal, ban tanpa angin tentu saja menjadi hal yang benar-benar baru. Dalam pengembangannya sendiri, Michelin dikabarkan menggandeng General Motors untuk bisa segera memasarkannya pada 2024.