Suara.com - Cara para petugas dari Korps Lalu Lintas Kepolisian RI dalam menangani arus mudik dan balik Lebaran 2019 atau Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah yang diberi tajuk Operasi Ketupat 2019 membuat pengguna jalan raya dan masyarakat angkat topi. Terlebih saat petugas mengatasi black spot serta trouble spot. Salah satu rujukan mereka adalah INTAN.
Siapakah dia? Apakah sosok seindah namanya yang berarti permata?
Ternyata, yang disebut INTAN atau Intan adalah Intelligence Traffic Analysis, basis modernisasi dari Polantas yang menghasilkan analisa pelayanan mudik dan balik Lebaran 2019.
Dikutip dari kantor berita Antara, Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana selaku Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri memaparkan soal modernisasi Polantas lewat penggunaan data digital.
Baca Juga: Charles Leclerc Cetak Waktu Tercepat FP2, di F1 GP Kanada 2019
Ia pun menambahkan, bahwa para pemudik atau mudikers yang akan berperjalanan jauh dengan mobil pribadi sebaiknya menggunakan peta digital sebagai acuan dalam menentukan rute perjalanan. Dengan demikian, bisa mempermudah perjalanan mudik, setidaknya dalam menentukan rute dan melihat situasi kepadatan lalu lintas.
"Tahap awal untuk membudayakan penggunaan peta digital bisa memanfaatkan aplikasi Google Maps yang murah, cepat, dan semua bisa mengimplementasikannya," ujar Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana dalam keterangan tertulisnya seperti diterima Antara pada Sabtu (8/6/2019).
Ia menambahkan bahwa selain pemudik yang menggunakan peta digital, pihak kepolisian juga memantau kepadatan lalu lintas melalui sebuah sistem digital guna memudahkan menemukan titik-titik padat, untuk kemudian dicairkan, dan dilakukan analisa. Inilah yang disebut sebagai INTAN tadi.
Selain itu, Polantas juga menyiapkan Traffic Accident Research Centre (TARC) untuk menganalisa kasus kecelakaan lalu lintas yang menonjol, sebagai implementasi dari Operasi Ketupat 2019.
"Baik secara manajemen maupun operasional, terutama dalam mengambil langkah-langkah prioritas dari pengalihan arus, sistem buka tutup, contra flow sampai dengan one way bisa dibuat protokolnya," jelas Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana.
Baca Juga: Siap Melesat: Ferrari SF90 Stradale, Hybrid Perdana Produksi Massal
Selain itu, di tingkat pos polisi setiap Satlantas, induk PJR dan TMC Polda maupun NTMC, juga digunakan peta digital guna menilai kecepatan dan ketepatan dalam mengurai perlambatan serta menangani hal-hal darurat. Disebut sebagai sistem Komunikasi Koordinasi Komando Pengendalian dan Informasi (K3I).