Suara.com - Fiat Chrysler Automobiles (FCA) dikabarkan menemukan kecocokan dengan produsen otomotif asal Perancis, Renault. Bahkan, dalam sebuah pertemuan yang berlangsung akhir Mei 2019, Fiat terang-terangan mengajak Renault melakukan merger.
Meski belum mendapat jawaban pasti, hal ini membuat Nissan yang tergabung dalam satu aliansi dengan Renault tampak kebingungan. Hal ini pun dikaitkan dengan pernyataan Chief Executive Officer (CEO) Nissan Hiroto Saikawa, pada awal Juni 2019.
Menurut Hiroto Saikawa, Renault akan membahas ketentuan kesepakatan yang diusulkan minggu ini. Tidak seperti FCA yang jelas meminta merger.
"Nissan lebih suka melihat perusahaan Italia-Amerika sebagai anggota baru aliansi yang bisa memperluas bidang bermain dalam sebuah kolaborasi," kata Hiroto Saikawa, dikutip dari Autoevolution.
Baca Juga: Korbankan Lebaran di Australia Open 2019, Fajar/Rian Berharap Juara
Dalam hal ini, Nissan memperingatkan bila pihaknya mungkin harus meninjau kembali hubungan antara Nissan dan Renault. Sebab transformasi perusahaan yang kurang baik dilalui akan dilalui produsen asal Perancis itu.
"Dari sudut pandang melindungi kepentingan perusahaan, Nissan akan menganalisis dan mempertimbangkan hubungan kontrak yang ada dan bagaimana kita harus menjalankan bisnis di masa depan," terang Hiroto Saikawa.
Sesuai permintaan, FCA dan Renault dikabarkan akan membentuk bisnis baru yang akan dijalankan oleh perusahaan induk di Belanda. Dewannya sendiri terdiri dari 11 anggota, masing-masing empat untuk FCA dan Renault, satu dari Nissan dan sisanya independen.
Jika dewan Renault menyetujui kesepakatan yang ditawarkan, aliansi yang terbentuk akan menjadi produsen mobil terbesar ketiga di dunia dengan penjualan gabungan sekitar 8,7 juta kendaraan per tahun dan akses ke hampir semua pasar global.
Baca Juga: Ingin Salami Jokowi, Dua Nenek Rela Panas-Panasan Mengantre