Perlu Disimak, Ini Lima Kerugian Mudik Naik Motor secara Rombongan

Sabtu, 01 Juni 2019 | 14:35 WIB
Perlu Disimak, Ini Lima Kerugian Mudik Naik Motor secara Rombongan
Sejumlah pemudik dengan sepeda motor melintas di jalur pantura, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (30/5). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Motor bisa jadi merupakan salah satu alat transportasi paling digemari di tanah air. Apalagi jelang mudik lebaran, jika jarak yang ditempuh memungkinkan untuk berkendara naik motor maka si kuda besi pun langsung jadi opsi.

Namun bagi para perantau yang memiliki komunitas yang berasal dari suatu daerah tertentu, bukan tak mungkin jika perantau tersebut memilih untuk mudik secara rombongan dengan naik motor.

Serasa asyik bisa mudik secara rombongan dengan naik motor ke kampung halaman. Di jalan tidak terasa sepi karena ada rombongan yang menemani.

Namun tak boleh asal-asalan berkendara sepeda motor secara rombongan. Karena ada juga risiko yang harus dihadapi ketika mudik rombongan.

Baca Juga: Anti Macet, Perusahaan Ini Tawarkan Jasa Mudik Pakai Helikopter

Berikut ini lima alasan ini perlu dipertimbangkan sebelum anda memutuskan untuk mengendarai si kuda besi menuju kampung halaman. Apa saja itu?

Ilustrasi balapan di Jalan. (pexels.com)
Ilustrasi motor di Jalan. (pexels.com)

1. Berkendara rombongan itu tidak selalu menyenangkan dan aman

Mungkin bersama rekan-rekan, apalagi teman baru, berkendara secara bersama-sama kelihatan asyik, namun belum tentu. Banyaknya peserta tentu membuat anda harus sabar dan mengalah jika saja ada hal yang terjadi, misal ada yang terlalu capek atau tertinggal rombongan, membuat kesabaran anda bakal teruji.

2. Bikin capek

Banyaknya orang yang ikut tentu akan membuat anda kelelahan untuk mengatur ritme perjalanan agar rombongan senantiasa bisa sampai ke tujuan secara bersamaan. Jika anda merasa terburu-buru dan kawanan pemotor tersebut terasa menghambat, berkendara sendiri juga tak ada salahnya.

Baca Juga: Aksi Unik Polisi Karanganyar agar Pemudik di Jalan Tol Tidak Ngantuk

3. Siapa pemimpinnya

Dalam berkendara secara beramai-ramai tentu harus ada koordinator lapangan, dan tentu saja cukup merepotkan khususnya bagi koordinator tersebut untuk mengatur ‘kawanan’.

4. Kurang fleksibel

Peserta mudik motoran tersebut tentu tak boleh terlalu lambat supaya tidak tertinggal, namun tak boleh terlalu cepat agar kawanan pemotor tersebut bisa sampai ke tujuan secara bersamaan.

5. Pisah rombongan

Jika anda terkena lampu merah di sebuah persimpangan dan menjadi tertinggal dari kelompok, tentu saja hal tersebut tidak menyenangkan. Apalagi jika anda sedang berada di daerah asing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI