Perang Dagang dengan AS Disebut Pengaruhi Industri Otomotif China

Sabtu, 01 Juni 2019 | 13:26 WIB
Perang Dagang dengan AS Disebut Pengaruhi Industri Otomotif China
Ilustrasi bendera China. (Foto: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah perusahaan di Tiongkok menghimbau seluruh karyawannya untuk memboikot produk Amerika Serikat (AS). Hal ini merupakan dampak dari boikot perdagangan dan pengetatan tarif yang dilakukan pemerintahan Donald Trump terhadap China.

Perusahaan yang tidak disebutkan namanya ini mengeluarkan himbauan kepada seluruh karyawan pasca surat kabar pemerintah Tiongkok, meminta masyarakat China untuk melakukan perang rakyat dengan Amerika Serikat.

“Untuk membantu negara kita memenangkan perang ini, otoritas perusahaan telah memutuskan bahwa semua karyawan harus segera berhenti membeli dan menggunakan produk-produk Amerika,” demikian isi surat perusahaan yang tak disebutkan namanya tersebut, dikutip dari Reuters.

“Karyawan dilarang membeli atau menggunakan iPhone; sebagai gantinya, karyawan disarankan untuk menggunakan telepon seluler buatan Tiongkok, seperti Huawei,” lanjut pernyataan itu.

Baca Juga: Perang Dagang Bakal Masih Tekan Pergerakan Rupiah

Tidak berhenti sampai di situ, imbauan juga membatasi para karyawan untuk urusan kepemilikan kendaraan. Karyawan dianjurkan untuk membeli kendaraan 100 persen buatan China.

Dalam hal ini, memang terdapat beberepa perusahaan otomotif asal AS yang melakukan investasi di Tiongkok. Nama seperti Ford bahkan telah bermitra dengan Changan Automobile, kemudian ada General Motors bekerja sama dengan SAIC dan Wuling.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI