Turun-Naik Ekspor Otomotif Nasional di Tengah Resesi Ekonomi Global

Sabtu, 25 Mei 2019 | 11:00 WIB
Turun-Naik Ekspor Otomotif Nasional di Tengah Resesi Ekonomi Global
Pengiriman produk ekspor Toyota dari Pelabuhan Tanjong Priok, Jakarta [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gejolak perekonomian global serta adanya tendensi proteksionisme di beberapa negara mulai membawa dampak bagi pertumbuhan ekspor otomotif nasional. Volume ekspor kendaraan utuh (Complete Built-Up atau CBU) bermerek Toyota pada Januari hingga April 2019 tercatat sebanyak 61.600 unit atau turun enam persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 lalu, dengan jumlah 65.700 unit.

Pengiriman ekspor mobil Toyota di Tanjung Priuk. [Suara.com/Insan Akbar Krisnamusi]
Pengiriman ekspor mobil Toyota di Tanjung Priuk. Sebagai ilustrasi [Suara.com/Insan Akbar Krisnamusi]

Menanggapi kondisi performa ekspor yang tertekan, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam menjelaskan bahwa situasi yang terjadi saat ini merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan menjadi resiko yang telah diperhitungkan oleh korporasi.

"Naik turunnya kondisi perekonomian di sebuah negara tujuan ekspor merupakan hal di luar kontrol atau kendali kita dan tidak terhindarkan. Namun demikian, hal-hal seperti ini tentu telah kami perhitungkan dalam manajemen risiko," ungkap Bob Azam, dalam keterangannya.

Walaupun kinerja ekspor CBU di periode caturwulan pertama 2019 ini kurang memuaskan, TMMIN tidak mengoreksi target pertumbuhan ekspor dan masih optimistis bahwa pertumbuhan di atas lima persen hingga akhir 2019 bisa dipenuhi.

"Belum ada koreksi terhadap target ekspor. Kami masih optimis target pertumbuhan di atas lima persen bisa tercapai. Mulai pertengahan tahun, akan ada ekspansi ekspor ke beberapa negara tujuan baru di kawasan Amerika Tengah. Ditambah adanya permintaan fleet order dari negara-negara Timur Tengah diharapkan bisa membantu tercapainya target yang ditetapkan," jeas Bob Azam lagi.

Baca Juga: Uni Eropa Ucapkan Selamat Kepada Presiden Jokowi

Sebagai informasi, dari total volume ekspor CBU bermerek Toyota, kontributor terbesar masih dipegang oleh model Sport Utility Vehicle (SUV) Fortuner dengan volume 14.400 unit atau 23 persen dari total volume ekspor, disusul Rush dengan volume 12.600 unit (20 persen), serta Agya di tempat ke tiga dengan volume 10.800 unit (18 persen).

Model-model lainnya adalah Vios, sebanyak 7.500 unit, Avanza 8.400 unit, Kijang Innova, Sienta, Yaris serta Town Ace/Lite Ace dengan total volume mencapai 7.900 unit.



BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI