Suara.com - Akio Toyoda, ketua Asosiasi Produsen Otomotif Jepang, pada Selasa (21/5/2019), mengaku kecewa setelah Presiden Amerika Serikat atau President of The United States (POTUS), Donald Trump menyebut beberapa kendaraan dan suku cadang yang diimpor dari Jepang telah mengancam keamanan nasional Amerika Serikat.
POTUS, Donald Trump sebelumnya telah membicarakan aturan terkait produk otomotif yang akan masuk ke negerinya. Namun sayangnya, ia menunda pengumuman keputusan sampai enam bulan ke depan.
"Kami kecewa mendengar pesan yang menyatakan bahwa kontribusi dan investasi yang sudah dilakukan sejak lama di Amerika Serikat tidak disambut. Sebagai ketua, saya sangat sedih dengan keputusan ini," ujar Akio Toyoda, seperti dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, Donald Trump pernah mengancam untuk mengenakan tarif sebesar 25 persen terhadap mobil impor. Langkah ini tentu saja membuat para produsen mobil terpaksa menaikkan harga produk mereka. Alhasil, mobil impor bakal kalah bersaing dengan produksi lokal.
Baca Juga: Meski Keren, Suzuki Masih Menimbang buat Datangkan Gixxer SF 250
Sejauh ini, Amerika Serikat memang menjadi pasar yang vital bagi merek-merek asal Jepang seperti Toyota, Nissan, Honda, serta produsen asal Jepang lainnya. Dan produk otomotif termasuk komponen adalah ekspor terbesar dari negeri Matahari Terbit ini.
Belakangan, beberapa merek besar telah mengumumkan akan melakukan investasi di Amerika Serikat sejak Donald Trump mulai menjabat pada Januari 2017. Hal ini memberikan tekanan terhadap industri nasional dalam membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi warganya.
Toyota sendiri telah berjanji untuk berinvestasi hampir 13 miliar dolar Amerika Serikat antara 2017 dan 2021, agar bisa meningkatkan kapasitas produksi dan lapangan kerja. Jumlah ini termasuk investasi sebesar 1,6 miliar dolar Amerika Serikat bersama Mazda Motor Corporation dalam membangun pabrik perakitan di Alabama.
Baca Juga: Nostalgia: Pendahulu Alpine A110 Muncul di Festival Film Cannes 2019