Suara.com - Honda Motor Company mengumumkan penarikan kembali atau recall sekitar 137 ribu unit Honda CR-V produksinya, menyusul terjadinya permasalahan atas bagian airbag atau kantong udara penyelamat.
Dalam beberapa laporan, termasuk dikutip dari Reuters, airbag pada Honda CR-V disebut mampu mengembang sendiri tanpa terjadinya benturan sebagai trigger mekanisme operasional peranti penyelamat ini. Pihak Honda Motor Company menyebutkan adanya komponen logam pada bagian kemudi yang mampu memicu terjadinya hubungan arus pendek atau korsleting.
Alhasil, produsen otomotif asal Jepang itu mesti mengganti kabel kawat kemudi dan gulungan kabel sistem pengekang tambahan.
Meski demikian, ditambahkan pula, bahwa masalah airbag ini berbeda dengan kejadian-kejadian sebelumnya. Yaitu dalam beberapa dekade terakhir, Honda memang melakukan recall untuk mengganti lebih dari 21 juta inflator airbag Takata yang rusak dan mengakibatkan 14 jiwa di Amerika Serikat.
Baca Juga: Nostalgia: Pendahulu Alpine A110 Muncul di Festival Film Cannes 2019
Dan saat ini, Honda juga masih melakukan kewajiban untuk menarik kembali 19 ribu unitnya di Negara Paman Sam, karena inflator Takata yang tidak dipasang dengan benar. Recall untuk hal ini sendiri telah dimulai sebelum Mei 2018.
Sementara untuk mekanisme kantong udara penyelamat yang bekerja tidak semestinya itu sendiri, Honda Motor Company melaporkan tidak ada terjadi kecelakaan terkait permasalahan terhadap model kategori Sport Utility Vehicle (SUV) itu.
Dan penarikan Honda CR-V untuk kasus kantong udara bisa bekerja sendiri tanpa trigger ini menembus 118 ribu unit untuk pasar Amerika Serikat, ditambah sebanyak dan 19 ribu unit di Korea Selatan dan Kanada.
Baca Juga: Indahnya Aksi Sosial Komunitas Otomotif di Solo Saat Ramadan