Suara.com - Bagi para pemudik atau mudikers yang menggunakan kendaraan pribadi saat Mudik Lebaran 2019 atau Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, perlu menjaga kebugaran selama beraktivitas di balik kemudi. Dengan begitu, kesehatan serta konsentrasi akan ikut terjaga, mulai start sampai finish. Mulai arus mudik sampai arus balik.
Dikutip dari laman Driving Ergonomics, disebutkan bahwa kegiatan menyetir mesti berhenti setiap dua jam sekali, dengan durasi rehat paling tidak 15 menit. Artinya, aktivitas mengoperasikan kemudi tanpa henti hanya boleh dilakukan maksimal dua jam, dan sesudahnya beristirahat, kemudian melanjutkan perjalanan kembali.
Apakah yang sebaiknya dilakukan saat istirahat mengemudi?
Di antaranya adalah keluar dari kendaraan, berjalan atau melemaskan kaki, serta mengubah posisi duduk. Pergantian situasi ini juga mendukung terciptanya suasana anti-bosan.
Baca Juga: Alasan Kemlu Gunakan Nama Mantan Menteri untuk Hassan Wirajuda Award
Sementara dikutip dari kantor berita Antara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, untuk arus mudik dan arus balik, para pengemudi diimbau untuk memanfaatkan pos kesehatan yang tersedia sepanjang jalur mudik darat. Bisa dilakukan saat rehat mengemudi. Sehingga mereka bisa mengetahui kondisi fisik selama melakukan perjalanan menyambut Mudik Lebaran 2019.
"Diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan pos kesehatan ini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara nyaman. Demikian pula, petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan dengan nyaman dan maksimal, karena didukung sarana, prasarana, peralatan, dan perbekalan kesehatan yang memadai," papar Bambang Wibowo, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, dalam konferensi pers di kantor Kemenkes Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Adapun pelayanan kesehatan yang diberikan di pos kesehatan berupa pengobatan umum, pelayanan kesehatan tradisional, pelayanan kegawatdaruratan, sampai pelayanan transportasi rujukan medis. Selain itu, bisa dijumpai pula tindakan pencegahan seperti pemeriksaan kesehatan, termasuk pemeriksaan tekanan darah, yang diberikan tanpa dipungut biaya atau gratis.
Ditambahkan pula oleh Bambang Wibowo, bahwa pos layanan kesehatan ini terintegrasi dengan berbagai pos layanan keamanan dari Kepolisian, Kementerian Perhubungan, serta Pertamina. Pos layanan ini tersedia di setiap area peristirahatan di sejumlah titik jalur mudik.
Adapun rinciannya, Kemenkes menyiapkan 6.047 fasilitas layanan kesehatan di sepanjang jalur mudik 2019, terdiri dari 923 Pos Kesehatan, 4.210 Puskesmas, 375 rumah sakit sekitar Jalur Pantura, 144 rumah sakit rujukan, 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), serta 188 Public Safety Center (PSC) di nomor 119.
Baca Juga: Suasana Ibu Kota Jakarta Mulai Kondusif, Berikut Kronologi Amuk Massa