Suara.com - Di pasar kendaraan roda dua, terjadi penurunan penjualan untuk segmen sport. Hal ini dirasakan oleh PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) yang mengakui bila penjualan motornya di segmen sport sedikit menurun dibandingkan tahun lalu. Hanya, produsen otomotif dengan kekhasan melahirkan produk-produk dicat hijau itu mengaku faktor strategi jadi salah satu alasan penurunan tahun ini.
"Pasar motor sport sedikit turun. Year to date (YTD) kita turun sekitar empat persen," ujar Michael Tanadhi, Head and Sales PT KMI usai seremoni peluncuran Kawasaki KLX 230, di Jakarta Fair, JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Lebih lanjut, Michael Tanadhi menjelaskan bahwa Kawasaki sendiri bila dikomparasi dengan year to date (YTD) atau titik awal periode sampai waktu tertentu dari penjualan produk ini, di tahun lalu maka hasilnya tidak seimbang. Karena tahun lalu PT KMI memiliki dua produk new model atau model baru, yaitu Kawasaki Ninja dan Kawasaki W175 yang sudah didorong penjualannya sejak awal.
"Sekarang agak terlambat, KLX 230 saja baru kami luncurkan sekarang," papar Michael Tanadhi.
Baca Juga: Suasana Ibu Kota Jakarta Mulai Kondusif, Berikut Kronologi Amuk Massa
Saat ini, dari total penjualan Kawasaki, Michael Tanadhi menjabarkan bahwa KLX 150 masih menjadi model dengan kontribusi terbesar. Selanjutnya disusul model cafe racer Kawasaki W175.
"Penjualan KLX 150 itu bisa mencapai 80 - 90 ribu per bulan. Selanjutnya W175, namun saya lupa datanya," terang Michael Tanadhi.
Sebagai informasi, Kawasaki baru saja meluncurkan KLX 230 sebagai produk pelengkap model KLX Series. Dari segi spesifikasi, KLX 230 mengandalkan mesin 1 silinder SOHC, berdiameter dan langkah 67 x 66 mm injeksi yang dipadankan sistem transmisi 6-percepatan. Tenaganya disebutkan mampu mencapai 14.0 kW (19 PS) pada 7.600 rpm.
Sementara label cukai yang diterakan untuk Kawasaki KLX 230 adalah Rp 42,5 juta. Namun, selama masa promo dilempar di harga Rp 39,900 juta.
Baca Juga: Jangan Dekati Mobil yang Tengah Berkobar! Begini Konsekuensinya