Suara.com - Sinotruk adalah perusahaan otomotif dari China, yang telah merambah pasar truk Indonesia sejak 2003. Dikutip dari kantor berita Antara, Sinotruk saat ini berkonsentrasi menggarap pasar truk berat dan kargo di luar Pulau Jawa.
"Produk kami sampai sekarang ada di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Jawa masih sedikit karena di sana pasarnya adalah truk transportasi," papar Kenn Li, Manager Penjualan Sinotruk, saat berjumpa dengan Antara di Jinan, China, Kamis (17/5/2019).
Meski perusahaan otomotif truk dari berbagai jenis yang berkantor pusat di Ibu Kota Provinsi Shandong itu sudah masuk ke pasar Indonesia sejak 2003, dan sampai saat ini sekitar lima ribu unit produk Sinotruk telah beredar di Indonesia, utamanya di lokasi-lokasi industri pertambangan di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, tetap belum ada tanda-tanda bakal membuka pabrik di Tanah Air.
"Mungkin empat atau lima tahun mendatang kami baru punya rencana itu," kata Kenn Li saat ditemui di kantor pusat Sinotruk yang berdiri sejak 1960 ini. Rupanya mereka tak buru-buru mengikuti jejak perusahaan-perusahaan otomotif China lainnya di Indonesia.
Baca Juga: Garang, All New BMW M850i xDrive Coupe Gendong Mesin V8 Terbaru
Uniknya, meski memiliki pasar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, Sinotruk menempatkan empat agen di Jawa, dari total lima agen yang dibuka mereka.
"Dengan adanya diler di Indonesia, maka konsumen kami tak perlu bingung dengan suku cadang, dan layanan purnajual," imbuh Kenn Li.
Dalam satu tahun, Sinotruk mampu memproduksi truk sebanyak tiga ribu ribu unit, dan 36 ribu di antaranya diekspor ke 100 negara. Dengan harga sekitar Rp 1 miliar per unit.
Adapun truk alat beratan buatan Sinotruk dipasarkan dengan merek Howo, Sitrak, Hohan, dan STR, sementara truk ringan diberi nama dagang Howo, Wangpai, dan Homan. Semua rentang produksinya, mulai mesin hingga perakitan dilakukan di China. Sehingga masuk ke Indonesia dalam bentuk Completely Built-Up (CBU).
Baca Juga: Psst! Kabarnya BMW M850i xDrive Coupe Siap Mengaspal di Indonesia