Suara.com - Hiroto Saikawa, Chief Executive Officer (CEO) Nissan mengungkapkan bahwa Nissan saat ini ada dalam masalah serius. Hal itu dikatakannya saat merujuk hasil laba tahunan Nissan yang secara global mengalami penurunan penjualan sekitar 4,4 persen.
Penyebabnya adalah kinerja yang tidak menggembirakan di sejumlah kawasan, terutama di Amerika Serikat dan Eropa. Adapun di pasar China tumbuh 2,9 persen.
"Hari ini kami telah mencapai titik terendah," ujar Hiroto Saikawa, seperti dikutip dari CarBuzz.
Hiroto Saikawa sebagai pengganti Carlos Ghosn menyatakan bahwa banyak masalah keuangan Nissan berasal dari keputusan buruk yang dibuat oleh mantan ketua aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi itu, saat masih menjabat sebagai pucuk pimpinan Nissan.
Baca Juga: Seru, Truk Swakemudi T-Pod Einride Akhirnya Beroperasi!
"Sebagian besar masalah yang kami hadapi adalah warisan negatif dari pemimpin lama itu," papar Hiroto Saikawa.
Tuduhan dari Hiroto Saikawa juga merujuk pada fakta bahwa Nissan telah menetapkan target penjualan yang begitu tinggi di bawah pemerintahan Carlos Ghosn. Hal ini akhirnya mendorong penjualan kendaraan seperti Rogue dan Altima hanya untuk memenuhi tujuan-tujuan itu.
Sebagai catatan, saat ini Carlos Ghosn masih menunggu kelanjutan proses pengadilan karena tuduhan memperkecil jumlah laporan gaji, serta mengalihkan kerugian bisnis pribadi ke rekening Nissan.
Bahkan di Amerika Serikat yang selama ini menjadi pasar terbesar Nissan, turut mengalami penurunan penjualan sebesar 9,3 persen sehingga hanya mampu menjual 1.444 juta unit, atau hanya setara 8,4 persen penguasaan pangsa pasar pada akhir tahun fiskal.
Penurunan yang terjadi ini mendorong Nissan untuk merevisi target pendapatan 2022 menjadi 132 miliar dolar Amerika Serikat, atau turun dari target sebelumnya, yaitu 150 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca Juga: Semangat Kebersamaan, Polisi dan TNI Bagi-bagi Takjil Ramadan