Suara.com - Produsen mobil asal China, BYD, dikabarkan akan melakukan investasi di Indonesia. Namun sampai kini, produsen yang sudah memproduksi mobil listrik ini belum memberikan kejelasan terkait investasi yang akan dilakukan.
Hal itu dikemukakan oleh Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Yohannes Nangoi di sela buka puasa bersama dengan awak media baru-baru ini.
"BYD memang produsen yang sangat terkenal di China dan mereka lebih utamakan kendaraan listrik di Indonesia. Saya dengar mereka merencanakan ingin masuk ke Indonesia, namun secara konkretnya kami belum dapatkan data-data," kata Yohannes Nangoi, di Jakarta (14/5/2019).
Saat dimintai tanggapan terkait produk BYD yang sudah masuk ke Indonesia, Yohannes Nangoi hanya mengatakan, produk mereka sudah masuk ke Tanah Air saat ini.
Baca Juga: Buka Puasa Bareng Wartawan, Jokowi: di Istana Terlalu Serius
"Blue Bird sudah pakai. Namun masih belum ada industrinya di Indonesia," terang Yohannes Nangoi.
Sebagai informasi, belum lama ini Blue Bird telah mengoperasikan BYD e6 sebagai taksi listrik. Terkait spesifikasi, BYD e6 dibekali baterai berkapasitas 80 kWh yang mampu menghasilkam tenaga 121 daya kuda, dengan torsi sebesar 450 Nm.
Terkait waktu pengisian, baterai yang dipakai hanya membutuhkan waktu selama dua jam sampai terisi penuh. Saat baterai dalam kondisi full recharged, mobil diklaim mampu melaju hingga jarak 402 km.
Layaknya armada taksi jenis sedan, mobil ini mampu menampung hingga lima orang penumpang. Sementara total beban ditampung mencapai 375 kg termasuk bagasi.
Baca Juga: Dari Festival Film Cannes 2019: Inilah Film Michael Schumacher!