Suara.com - Mungkin kita yang lebih dewasa (bila sungkan menyebut lebih tua sehingga dipanggil warganet sebagai "mbah", bukan "mbak" atau "mas") hanya bisa geleng kepala menanggapi cara selebrasi anak muda zaman now. Namun bila si pelaku, pemilik, atau yang ikut serta turut melihat kejadian ini lagi di tahun-tahun mendatang, bisa miris. Atau malah semakin bangga?
Belum lama berselang, akun media sosial Instagram Info Karesidenan Solo mengunggah video sebuah motor terbakar. Bagian dari eforia kelulusan para siswa SMA.
Dari video yang dibagikan, pandangan sejumlah pengendara tertuju pada motor yang terbakar di tengah jalan.
Kendaraan itu kondisinya cukup mengenaskan, karena terlanjur dilalap api besar seluruh bodinya. Sementara, sejumlah siswa dengan seragam yang dipenuhi coretan-coretan Pilox juga menyaksikan peristiwa kebakaran motor sembari melongo, seolah tidak bisa berbuat apa-apa.
Baca Juga: Rupanya, Begini Ekspresi Jurgen Klopp di Balik Sabuk Pengaman
Kabarnya, motor itu milik seorang siswa salah satu SMA di Solo yang tengah merayakan kelulusan. Sayangnya, tidak diketahui pasti penyebab dari kebakaran itu.
Bila hal ini mengandung unsur kesengajaan, sebagai bentuk selebrasi ya bisa disebut keterlaluan. Karena warganet memberikan komentar "keren", seperti "horangkaya", "mulia sekali, tak ada kayu bakar bisa menggunakan sepeda motor", "masuknya culun, keluarnya bego", "calon nganggur saja bergaya", sampai "punya motor banyak". Unik dan mengundang senyum, namun sejatinya sarkasme juga. Karena, di usia itu, bukankah motor dibelikan oleh orangtua?
Simak video peristiwa ini di tautan laman ini.
Mobimoto.com/Husna Rahmayunita
Baca Juga: Ulang Tahun Pernikahan, Anies Baswedan Unggah Mobil Ini