Suara.com - Berpuasa itu baik, namun ngebut di jalan ya tidaklah (fasting is good, fast on the road is not) adalah kalimat ajakan untuk tetap waspada di jalan raya selagi berpuasa. Marak disuarakan oleh kaum muslim di Britania Raya, saat menjalani puasa. Salah satunya seperti ditemui di britishasianews.com.
Disebutkan pula oleh media ini, bahwa berpuasa bukan berarti menjauhi hal-hal rutin atau keseharian yang mesti dilakukan. Mulai ke kantor,mengemudi, sampai beraktivitas. Secara signifikan, jangan sampai pekerjaan di hari normal menjadi berantakan gara-gara menjalankan ibadah ini.
Kuncinya adalah memahami kondisi yang tengah terjadi pada tubuh, saat puasa berlangsung. Berhentinya asupan makanan dan minuman dalam jangka tertentu akan menyebabkan kadar gula darah rendah dan dehidrasi, yang berpotensi menyebabkan timbulnya kelelahan, lekas marah, pusing, sakit kepala, sampai kehilangan konsentrasi.
Kejadian terburuk bakal dialami sore hari, di mana kekurangan glukosa semakin meningkat, sehingga aktivitas kognitif yang menggunakan pemikiran bisa semakin terhambat.
Baca Juga: Presiden Jokowi Siap Resmikan Tol Pandaan - Malang
Pada saat berpuasa, seseorang akan mengalami dehidrasi sebesar 1,3 persen pada tengah hari, sementara penurunan kadar air dalam tubuh atau dehidrasi sebesar 1 - 4 persen bakal mempengaruhi fungsi tubuh, serta menimbulkan dampak nyata. Contohnya adalah hal proses pengambilan keputusan secara cepat atau refleks, kesadaran spasial atau keruangan, verbal atau perkataan, sampai retensi memori.
Di antara contoh-contoh itu, terdapat beberapa hal yang menyangkut kesiapan seseorang dalam mengoperasikan peralatan kelas berat. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan menyetir kendaraan.
Untuk meminimalkan kondisi kendor di jalan raya saat menjalankan ibadah puasa, tips yang diberikan adalah sebagaimana tercantum di laman berikut.