Produksi Baterai Listrik Ternyata Didominasi Negara-negara Asia

Kamis, 09 Mei 2019 | 13:45 WIB
Produksi Baterai Listrik Ternyata Didominasi Negara-negara Asia
Konsep baterai Mobile Power Pack dan fasilitas pengisian ulang baterai sepeda motor listrik yang akan diuji Honda dan Panasonic di Indonesia. Sebagai ilustrasi [panasonic.com/global newsroom]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produksi baterai mobil listrik secara global ternyata terkonsentrasi di Asia. Pasalnya, dari negara-negara yang memproduksi baterai listrik, benua ini masih mendominasi lewat negara produsen Korea Selatan, Jepang dan China.

Seperti dikutip dari AFP, Asia menjadi benua yang paling banyak memproduksi baterai berjenis lithium-ion. Walaupun jenis ini memang bukanlah komponen utama kendaraan listrik.

China sebagai negara yang menjual separuh dari seluruh kendaraan roda empat bertenaga listrik di dunia, saat ini mengharuskan produsen mobil menggunakan baterai buatan lokal. Alhasil, mereka berhasil menguasai dua pertiga kapasitas produksi dunia untuk baterai lithium-ion.

Sebuah mobil listrik di Chongqing, Cina tengah mengisi ulang baterai [Shutterstock].
Sebuah mobil listrik di Chongqing, Cina tengah mengisi ulang baterai [Shutterstock].

Berdasarkan data dari Centre of Automotive Research (CAR) yang berbasis di Amerika Serikat, China's Contemporary Amperex Technology (CATL) menyumbang 23 persen dari total produksi global tahun lalu. Sementara brand Panasonic hmengekor dengan perolehan 22 persen.

Baca Juga: Rano Karno Tak Tutup Kemungkinan Bikin Seri ke-4 Si Doel The Movie

Selanjutnya BYD China dengan 13 persen, dan menjadi satu-satunya pabrikan mobil yang berhasil membuat baterai. LG Chem dari Korea Selatan menyumbang 10 persen, dan Samsung SDI 5,5 persen.

Eropa sendiri hanya menyumbang satu persen dari produksi baterai global. Meski demikian, benua ini juga ingin bersaing dalam produksi baterai kendaraan listrik, setelah Perancis dan Jerman membentuk aliansi pengembangan baterai generasi berikutnya guna menangkal dominasi Asia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI