Suara.com - Berkendara saat berpuasa sedikit banyak akan mempengaruhi fokus saat mengemudi. Namun tuntutan pekerjaan membuat manusia tetap beraktivitas meski tengah menjalankan ibadah puasa.
Pertanyaannya: berbahayakah berkendara dalam keadaan berpuasa Ramadan?
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan bahwa kegiatan mengemudi saat puasa tidak jauh berbeda dengan ketika tidak berpuasa.
Sebab menurut Sony Susmana, prinsipnya adalah pengemudi harus paham dan fokus menguasai kondisi dan kemampuan diri dalam mengontrol kendaraan.
Baca Juga: Psst, Apakah Ini Bukti Kehadiran Suzuki Jimny Semakin Dekat?
"Paling terlihat adalah melemahnya kondisi fisik saat mengemudi, sehingga mempengaruhi mood. Sebetulnya hal ini adalah salah meletakkan mindset," ujar Sony Susmana ketika dihubungi Suara.com, Rabu (8/5/2019).
Untuk itu, tambah Sony Susmana, hal penting dilakukan bila berkendara dalam bulan Ramadan adalah mempersiapkan diri, baik fisik dan mental, sebelum mengemudi. Selain itu, pahami adanya risiko. Termasuk kondisi cuaca panas, macet bahkan timbulnya provokasi dari pihak lain.
Provokasi yang dimaksud di sini antara lain adalah tindakan para pengemudi lain di jalan raya, dengan potensi bisa saja menyulut emosi.
"Terakhir, cek dan persiapkan kendaraan secara rutin guna menunjang perjalanan," tutup Sony Susmana.
Baca Juga: Pemudik Lebaran 2019 Meningkat 40 Persen, Ada Rekayasa Tol