Suara.com - Kini, pengguna jasa transportasi dalam jaringan atau daring tak sebatas dihadapkan pada pilihan taksi online (taksol) atau ojek online (ojol). Kota Bekasi telah menyajikan angkutan kota atau angkot daring yang dinamai angkot online (angon).
Patut dicatat pula, dengan adanya angon yang dikelola PT Teknologi Rancang Olah Nusantara (Tron) bekerjasama dengan VIA, maka Kota Bekasi menjadi kota perdana di Indonesia yang menerapkan armada angkot dengan jaringan atau online. Sekaligus kota ke-52 dunia yang menerapkan angon alias angkot online.
David Santoso, Chief Executive Officer (CEO) PT Tron mengatakan, alasan dipilihnya Kota Bekasi lantaran daerah mitra DKI Jakarta ini mempunyai masalah yang harus dipecahkan, yaitu soal kemacetan.
"Kita bergerak dari Kota Bekasi untuk mengentaskan masalah kemacetan. Angkot sangat menarik, apalagi belum pernah mendapatkan sentuhan teknologi. Angkot adalah armada tertua sementara mereka bersaing sengit dengan kendaraan yang sudah menerapkan sistem online," papar David Santoso, setelah seremoni peluncuran Angkot Online di Kompleks Stadion Patriot Candrabhaga, Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/5/2019).
Baca Juga: Duh, PT AHM Masih Pelajari Peluang Honda Monkey Sampai Kini
Untuk operasionalnya, angon dengan layanan aplikasi Tron mampu menjemput konsumen dari titik jarak rumah antara 300 hingga 500 m. Angkot yang sudah tergabung dalam layanan angon Tron akan masuk ke kawasan permukiman dan perumahan warga.
"Jadi tidak sampai depan rumah, hanya mencakup 300-500 m untuk titik penjemputan dari lokasi rumah. Dan dari trayeknya masuk ke lingkungan warga. Hal ini bertujuan memudahkan masyarakat menjangkau angkot online dari rumah sekaligus mendorong pertumbuhan pengguna angkot untuk mengentaskan kemacetan," imbuh David Santoso.
"Untuk saat ini, baru ada 30 angkot yang melayani aplikasi Tron atau Angkot Online yang sudah bisa digunakan di Kota Bekasi," ujarnya.
Dua trayek yang dilayani Angkot Online atau angon adalah trayek K-11 yang terbagi menjadi 3 rute (Terminal Bekasi, Rawalumbu-Narogong-Bantar Gebang), dan K-12 yang terdiri dari 1 rute Terminal Bekasi-Wijaya Kusuma Bekasi Timur).
Dalam penerapan operasional, lebih lanjut David Santoso menjelaskan, mekanisme dengan para sopir angkot adalah sebagai mitra kerja. Sopir akan mendapatkan intensif jika rajin atau banyak mendapatkan penumpang. Selain itu jaminan kemudahan bagi para sopir karena tidak perlu lagi menyediakan uang kembalian, mengingat nantinya Tron akan bekerja sama dengan KasPro soal pembayaran non-tunai.
Baca Juga: Sah! Dani Pedrosa Diabadikan Jadi Nama Tikungan di Sirkuit Jerez
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah