Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian memasang target 20 persen dari total produksi kendaraan baru di Indonesia sudah berteknologi elektrifikasi pada 2025.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menilai, langkah tersebut mampu menekan emisi gas rumah kaca dan menjaga kemandirian energi nasional.
"Targetnya itu sebesar 29 persen pada tahun 2030 tanpa bantuan internasional, sekaligus menjaga kemandirian energi nasional," ujar Airlangga Hartarto di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.
Melalui peta jalan yang dibuat, tambah Airlangga, pemerintah telah mempersiapkan program pengembangan kendaraan emisi karbon rendah atau program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
Baca Juga: Soal Swakemudi Pembahasan Menperin di IIMS 2019, Ini yang Dibutuhkan
"Program ini terdiri dari 3 sub program yaitu Kendaran Hemat Energi Harga Terjangkau (LCGC), Electrified Vehicledan Flexy Engine," ungkap Airlangga.
Selain itu, Menperin mengatakan bahwa kedepannya jaringan internet juga akan memiliki peranan penting di masa depan. Jaringan internet yang memadai akan membantu percepatan tunggangan tanpa pengemudi atau driver.