Suara.com - Peluang untuk merakit C-HR Hybrid secara lokal sepertinya sangatlah kecil. Pasalnya, crossover racikan Toyota terelektrifikasi saat ini sudah diproduksi di Negeri Gajah Putih atau Thailand.
"Toyota C-HR sudah mulai diproduksi di Thailand. Berarti dengan begitu akan ada produksi untuk beberapa tahun ke depan. Jadi kami belum bisa bicara soal C-HR lokal," ujar Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), di Jakarta, baru-baru ini.
Terlebih lagi, tambahnya, Toyota C-HR merupakan produk baru. Jadi mesti banyak dibicarakan dengan pihak prinsipal.
"Tidak hanya kami di TAM, namun TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) di sektor produksi. Kami semua memikirkan bagaimana Indonesia bisa introduce model hybrid dan elektrifikasi," jelas Anton Jimmi Suwandy.
Baca Juga: Muncul di Indonesia, Ini Harga Kamera Mirrorless Lumix S1R dan S1
Toyota sendiri saat ini masih menunggu peraturan pemerintah terkait kebijakan terkait peraturan kendaraan listrik. Karena ada peraturan dari pemerintah untuk memproduksi kendaraan listrik secara lokal.
Jadi menurut Anton Jimmi Suwandy, masih ada persiapan tiga sampai empat tahun. Diharapkan jangka waktu itu cukup untuk mempelajari line-up produk yang cocok di Indonesia.
"C-HR cocok untuk negara lain seperti China atau Eropa. Akan tetapi kalau di Indonesia mungkin ada yang lebih cocok seperti 7-seater," tandas Anton Jimmi Suwandy.
Sebagai catatan, produk All New Toyota C-HR Hybrid menggunakan teknologi hybrid dengan dua motor penggerak, yaitu Internal Combustion Engine (ICE) dan motor listrik.
Sementara untuk urusan tenaga, All New C-HR Hybrid mengandalkan mesin 2ZR-FXE dengan power 100 PS yang dipadukan motor listrik bertenaga 36 PS. Konsumsi bahan bakarnya sendiri diklaim lebih efisien 62 persen dibandingkan varian konvensional sehingga emisinya CO2-nya juga lebih rendah sekitar 60 persen.
Baca Juga: Soal SNI Pelumas, PERDIPPI Sebut Adanya Kejanggalan