Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menilai biaya operasional mobil bertenaga listrik atau mobtrik lebih murah ketimbang mobil bertenaga bensin. Bahkan, menteri yang dahulu pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI (Persero) itu menyebutkan biaya operasional mobtrik separuh dari mobil bertenaga bensin.
Perhitungan Ignasius Jonan, biaya operasional mobil listrik untuk energi 40 persen lebih murah ketimbang menggunakan premium.
"Ya, 40 persen dari premium," ujarnya saat menghadiri peluncuran Taksi Mobil Listrik di Kantor Pusat Blue Bird, Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019).
Selain lebih murah, lanjut Ignasius Jonan, pengisian listrik di Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) juga mendapatkan potongan harga 30 persen. Dia mengungkapkan, saat ini tarif pengisian bahan bakar seharga Rp 1.467 per kWh, akan tetapi setelah didiskon menjadi Rp 1.000 per kWh.
Baca Juga: Penyanyi Shanty Hampir Saja Jadi Korban Bom di Sri Lanka
"Kalau seribu, biaya bahan bakar kira-kira, ya setengah atau 40 persen dari premium. Ini kami dukung. Semua mendukung, dan polusi lebih kecil. Itu real. Mobilnya mahal, jadi biaya energinya bisa lebih murah," jelas Menteri ESDM.
Selanjutnya, Ignasius Jonan meminta pada perusahaan angkutan umum yang menggunakan kendaraan bertenaga listrik tidak menurunkan spesifikasi kendaraan. Hal ini, tambahnya, agar tak ditinggal oleh para penumpang.
"Kami menyarankan, pengadaan mobilnya kelas satu aja. Karena kalau specs-down awal-awal nanti malah pelanggan lari," tutupnya.
Dalam peluncuran Taksi Mobil Listrik, perusahaan taksi Blue Bird resmi menggunakan mobtrik untuk armada taksinya. Setidaknya, terdapat 29 unit mobtrik untuk menambah armada taksi Blue Bird.
Produk mobtrik tadi akan digunakan untuk layanan Bluebird dan Silverbird, yaitu BYD e6 A/T sebanyak 25 unit dan Tesla Model X 75D A/T sebanyak empat unit yang akan melayani masyarakat mulai Mei 2019.