Suara.com - Belum lama ini, sekelompok driver ojek online mengatasnamakan Front Indonesia berdemonstrasi terkait aturan baru yang dicetuskan PT Gojek Indonesia (PTGI) di Yogyakarta. Mereka menuntut pemberlakuan skema insentif yang lebih adil.
Para mitra ojek online merasa standar baru tersebut memberatkan dan membuat mereka kekurangan penghasilan. Mereka pun bakal melakukan aksi mogok makan.
Di pihak lain, Alfianto Domy Aji, selaku Head Regional Corporate Affairs Gojek memberikan klarifikasinya. Menurutnya, Gojek malah memberikan fasilitas untuk demo tersebut.
"Kita mengapresiasi apa yang mereka lakukan. Kita juga memberikan fasilitas berupa ambulans dan tenaga medis untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Alfianto Domy Aji saat berkunjung ke kantor Arkadia Digital Media Yogyakarta pada Senin (8/4).
Sejalan dengan hal itu, Alfito membeberkan kalau sebenarnya standar penerapan insentif baru dimaksudkan untuk kepentingan mitra, salah satunya lewat Program Swadaya. Program itu nantinya menawarkan sejuta keistimewaan bagi kehidupan mitra Gojek dan keluarga.
"Soal pendapatan, Gojek hanya memungut 20 persen dari penghasilan yang nantinya digunakan untuk kepentingan mitra Gojek itu sendiri," tuturnya.
Program swadaya yang dimaksud memiliki tiga aspek penting yaitu Ringankan, Lindungi dan Rencanakan.
1. Ringankan
Pilar ini terwujud dalam program-program yang meringankan pengeluaran biaya operasional sehari-hari seperti paket hemat pulsa.
2. Lindungi