Suara.com - Bengkel umum biasanya kerap menjadi pilihan bagi pemilik kendaraan kendaraan roda empat (R4) untuk melakukan perawatan, ketika masa garansi berakhir. Namun, sembarangan memilih bengkel umum rupanya juga bisa mempengaruhi harga jual kembali dari si mobil itu.
Menurut Gunawan, Operational Manager CARfix Indonesia, setidaknya perlu dipilih bengkel umum yang sudah menggunakan sistem.
“Semua tersistem, dari pendaftaran, penerimaan, lalu mekanik mengerjakan apa saja. Jadi semua riwayat kendaraan terekam,” ujar Gunawan, di Jakarta, baru-baru ini.
Gunawan menambahkan, bengkel umum bisa dikatakan bagus jika para konsumen bisa mengecek riwayat servisnya. Selain itu, bengkel tadi juga memiliki pelatihan rutin bagi sumber daya manusianya.
Baca Juga: Malaysia Open 2019: Hadapi China, Ni Ketut/Rizki Tingkatkan Fokus
"Karena teknologi berkembang terus. Banyak bengkel yang sifatnya asal coba dulu," ungkapnya.
Terakhir, ketika mobil ingin dijual kembali, para konsumen mobil bekas atau mobkas pasti akan melihat rekam jejak dari perawatan si mobil.
Jika data perawatannya "gelap", nilai atau harga si mobkas pasti akan jatuh.
“Selama bengkel umum itu menyediakan rekam jejak dan riwayat servis, lalu kredibilitasnya terjamin di semua cabang, saya rasa tidak akan berpengaruh ke harga jual. Selain legalitas surat-surat harus lengkap,” tandas dia.
Sehingga, memilih layanan purna jual setelah masa garansi berakhir juga harus dipikirkan dengan seksama.
Baca Juga: Chicco Jerikho Tak Sangka Film Ave Maryam Lolos Tayang di Bioskop