Suara.com - Pemilik kendaraan roda empat (R4) pasti tidak asing mendengar istilah "mesin pincang". Kondisi ini biasanya disebabkan oleh fungsi pembakaran busi yang sudah kurang baik atau tidak optimal.
Untuk mengatasi hal itu, pemilik sebaiknya segera mengganti busi lama dengan busi yang baru. Namun demikian, bagi para pemilik kendaraan disarankan agar mengganti seluruh busi, atau secara keseluruhan, agar tidak berdampak pada komponen lain.
"Ganti busi mobil disarankan semuanya. Karena kerja setiap busi ini berbarengan. Kalau cuma diganti salah satu saja, kinerja pembakarannya pasti pincang," jelas Felix Ferdinand, Sales and Marketing Manager PT NGK Busi Indonesia, beberapa waktu lalu.
Namun jika dalam kondisi terdesak, Felix Ferdinand mengatakan bisa saja mengganti satu atau dua busi. Dipilih mana yang sudah kurang baik, akan tetapi ada konsekuensi yang mesti dimengerti, yaitu terjadi perbedaan performanya.
Baca Juga: Malaysia Open 2019: Ihsan dan Tommy Angkat Koper Lebih Cepat
"Kalau sementara boleh saja, namun tetap kerjanya tidak akan maksimal. Jadi kalau ada kesempatan langsung ganti sisanya," kata Felix Ferdinand.
Terakhir, ia menjelaskan bahwa bahan bakar juga berpengaruh terhadap keawetan busi. Di mana bahan bakar beroktan tinggi akan membuat busi tidak cepat hitam.
"Semakin tinggi oktannya, biasanya akan semakin awet businya," terang tutup Felix Ferdinand.