Suara.com - Sebagai perusahaan otomotif untuk tunggangan berbakar non emisi, Tesla Incorporation menyematkan fitur autopilot kepada produk-produknya. Fungsinya menjadi kontrol bagi kendaraan racikannya, termasuk Tesla Model 3 agar dapat melaju secara otomatis.
Adapun aplikasi teknologinya, seperti dikutip dari Ubergizmo, produsen kendaraan roda empat (R4) asal Amerika Serikat ini memanfaatkan teknologi sensor atas tunggangan. Hasilnya, mobil-mobilnya bisa terus berjalan di jalurnya tanpa perlu arahan dari pengemudi.
Meski terlihat canggih, ternyata para insinyur Tesla masih memiliki pekerjaan rumah untuk melakukan peningkatkan fitur autopilot ini. Pasalnya, belum lama berselang, para peneliti dari Tencent Keen Security Lab berhasil menemukan kelemahan dari sistem autopilot Tesla.
Mereka melakukan percobaan dengan mengecoh sebuah produk Tesla tanpa harus merusak sistem. Caranya menggunakan stiker, yang ditempelkan ke permukaan jalan. Hanya dengan sepele seperti ini, ternyata sistem autopilot Tesla langsung kacau dan melaju tidak sesuai jalur.
Baca Juga: Berbagi Cerita Mistis di Axiata Arena, Venue Malaysia Open 2019
Para insinyur lantas menambahkan noise pada marka jalan untuk menipu sistem sehingga kendali autopilot akan berpikir bahwa tidak ada jalur. Kemudian, stiker kembali ditambahkan dan hasilnya tunggangan Tesla bisa dikelabui untuk tidak masuk ke jalur yang berlawanan.
Kesimpulan dari uji coba peretasan ini adalah untuk membuktikan bahwa ternyata masih ada celah bagi pelaku kejahatan untuk beraksi atas produk-produk Tesla. Tak perlu bersusah-payah menjemput produk ini ke rumah-rumah pemiliknya, namun cukup mengarahkan mobil ke tempat yang mereka inginkan.
Sehingga kehati-hatian atas penggunaan produk Tesla perlu ditingkatkan.