Suara.com - Tindak pencurian kerap terjadi di mana-mana. Termasuk bidang otomotif, yang "menyediakan lahan empuk". Mulai helm, sampai kendaraan roda dua (R2) dan kendaraan roda empat (R4). Paling seram, bila dibarengi tindak kekerasan.
Akan tetapi, bila ada maling seperti cerita ini, rasanya pintu maaf bakal lebih lega dibuka. Bukan karena iseng ingin memiliki barang milik orang lain, pun bukan karena iseng, rutinitas atau profesi sehari-hari, atau berotak kriminal. Meski sejatinya juga sudah menyentuh situasi itu.
Kisah ini diunggah di media sosial Instagram oleh @iks_infokaresidenansolo. Di situ diunggah potret sebuah helm berwarna hitam berikut surat terlampir.
Bukan sembarang helm, inilah pelindung kepala yang dicuri oleh seseorang. Surat yang menyertainya ditulis tangan, berisikan alasan, mengapa terjadi pencurian itu.
Baca Juga: Salah Lirik saat Nyanyi 'Indonesia Raya' di Debat Capres, Rossa Minta Maaf
Rupanya, akibat kondisi ekonomi, pelaku mencuri helm untuk dijual kembali mengingat istrinya sakit dan butuh biaya berobat. Beruntung, si pelaku beroleh pinjaman dana, sehingga helm dikembalikan dengan alasan takut dosa.
"Aku khilaf berbuat jahat mengambil helm hitam ini karena stres istriku masuk rumah sakit. Terpaksa aku ambil helm ini dan kugadaikan ke temanku. Namun sekarang sudah dapat kasbon lalu aku tebus helm ini dan aku kembalikan lagi," demikian tertulis di sana.
Apa pun alasannya, mengembalikan barang yang bukan milik sendiri adalah sebuah langkah maju. Mengajak diri sendiri untuk pham hak dan kewajiban. Seandainya semua maling sadar diri begini. Alangkah bikin trenyuh ....
Untuk melihat isi surat selengkapnya, silakan klik tautan di bawah.
Mobimoto.com/Cesar Uji Tawakal
Baca Juga: GIIAS 2019 Surabaya: Tol Baru Turut Mendorong Produksi R4