Infografis
Suara.com - Bisa saja sekarang sudah disebut zaman now, namun namanya produk klasik alias kendaraan roda empat (R4) dan roda dua (R2) tetap memiliki porsi besar. Kolektornya datang dari bermacam generasi. Alasannya kurang lebih: mulai unsur nostalgia sampai kerennya bikin nggak kuat. Terus mempesona!
Di Kota Magelang, ada Joglo Jeep, sebuah galeri kendaraan klasik Jeep dan Mercedes-Benz serta berbagai merek. Beralamat di Ngasem, Gunung Pring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, tempat ini adalah milik Awaluddin Setya Aji, berlatar belakang akademisi, direktur perusahaan air minum, sekaligus pehobi otomotif.
Kesukaan yang disebut paling belakang tadi itulah yang mendorongnya membuka Joglo Jeep agar pengunjung bisa menikmati keelokan tunggangan R4 dan R2 bercitarasa klasik, sampai menyewa tempat untuk pemotretan. Sebagai catatan, semua kendaraan yang dipamerkan dalam kondisi layak jalan dan sungguh terawat.
Berikut adalah tips dari Joglo Jeep bila Anda jatuh hati kepada kendaraan R2 atau R4 klasik dan terpikat untuk meminangnya. Ada beberapa langkah perlu diperhatikan, agar tak kecele kalau sudah berhasrat ingin memiliki mobil atau motor klasik.
Baca Juga: Begini Definisi Mobil Resik versi Raffi Ahmad
![Awaluddin Setya Aji, pemilik Joglo Jeep [Mobimoto.com/Husna Rahmayunita].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/03/28/83404-awaluddin-setya-aji-pemilik-joglo-jeep.jpg)
1. Datangi langsung lokasi penjualan, bisa berupa show room khusus kendaraan klasik, tempat jual-beli mobil, sampai kampakan atau junk yard (bila ingin membangun mobil sendiri atau rekondisi dan restorasi). Tujuannya, kondisi fisik dan mesin bisa dilihat secara langsung.
2. Cek kondisi kendaraan secara online atau langsung ke kantor Polisi (Samsat). Tujuannya, calon barang kesayangan bukan tengah diperkarakan alias aman dimiliki.
3. Sewa tester atau orang bengkel untuk melihat kondisi tunggangan, apakah benar-benar layak. Kini Anda sudah bisa menyewa jasa ini lewat layanan situs jual-beli mobkas atau mobil bekas.
4. Lakukan test drive sendiri, bila tujuan membeli adalah kondisi layak jalan, atau bukan restorasi dari nol.
5. Jangan libatkan emosi dengan tindakan langsung membeli, hanya karena melihat tampilannya. Kecuali penjual telah terukur kredibilitasnya.
Baca Juga: Kenalkan: Nkwocha Ernest, Pematung Limbah Otomotif
6. Tidak langsung percaya dengan foto, karena kemungkinan hasil editan.
