Suara.com - Produk-produk kendaraan roda empat (R4) kategori Low Cost Green Car atau LCGC diharapkan menggunakan mesin yang lebih rendah emisi. Harapan ini disampaikan oleh Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto kepada industri otomotif, khususnya para produsen tunggangan jenis LCGC dengan mesin berkapasitas 1.000 - 1.500 cc.
Dikutip dari kantor berita Antara, Menperin memaparkan bahwa LCGC telah hadir sekitar lima tahun, dengan pengaturan berdasarkan Permenperin No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau.
"Teknologi berkembang, LCGC di Indonesia sudah berjalan lebih dari lima tahun, tentu harapannya bisa menggunakan mesin berkualitas lebih bagus sehingga emisi lebih rendah," ujar Airlangga Hartarto di Karawang, Jawa Barat (26/3/2019) setelah acara seremonial All New Honda Brio Export Line-Off PT Honda Prospect Motor (HPM) serta ulang tahun ke-20 PT HPM.
Upaya lebih fokus lagi kepada mesin LCGC juga ditunjukkan Menperin dengan semangat mendorong pabrikan otomotif Tanah Air untuk mengembangkan kategori ini menjadi semakin rendah emisi dan masuk kategori Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Menurutnya, hal ini selaras dengan target pemerintah untuk merealisasikan kendaraan berbasis energi listrik agar tercapai sekitar 20 persen pada 2025.
Baca Juga: Rayakan HUT ke-20, Honda Prospect Motor Mulai Ekspor All New Brio