Suara.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) merayakan ulang tahun yang ke-20 pada Selasa (26/3/2019) dengan menggelar seremoni produksi perdana All New Honda Brio untuk pasar ekspor di pabrik PT HPM Karawang, Jawa Barat.
HPM akan memulai ekspor All New Honda Brio secara utuh ke Filipina dan Vietnam, ditandai dengan pelepasan produksi pertama yang dilakukan bersamaan dengan seremoni perayaan ulang tahun HPM ke-20.
"Indonesia adalah pasar penting untuk bisnis Honda dan telah menjadi kontributor utama dalam penjualan Honda di wilayah Asia dan Oceania," kata Masayuki Igarashi, Chief Operating Officer for Regional Operations (Asia & Oceania) Honda Motor Co., Ltd. sekaligus President and CEO Asian Honda Motor Co., Ltd.
Generasi pertama Honda Brio yang dirancang sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia dan Asia diperkenalkan pada 2012. Setelah itu, generasi kedua Honda Brio menyusul pada 2018 lalu. Di Indonesia, Honda Brio telah terjual sebanyak lebih dari 280.000 unit.
Bisnis Honda di Indonesia dimulai sejak 46 tahun lalu pada 1973, dengan didirikannya PT Prospect Motor sebagai distributor mobil Honda di Indonesia.
Pada tahun 1999, PT HPM didirikan sebagai kerjasama antara Honda Motor, Co. Ltd. dan PT Prospect Motor. HPM memulai produksi mobil pertamanya pada tahun 2003 setelah mendirikan pabrik di Karawang.
Untuk memenuhi permintaan produk Honda yang meningkat di Indonesia, HPM mendirikan pabrik keduanya pada tahun 2012 yang mampu meningkatkan kapasitas produksi menjadi 200.000 unit per tahun.
Saat ini, pabrik HPM memproduksi Honda Brio, Honda Mobilio, Honda BR-V, Honda Jazz, Honda HR-V dan Honda CR-V. Dari tahun ke tahun, HPM juga telah meningkatkan kandungan lokal pada produksinya hingga mencapai 89% pada tahun 2019.
Selain melakukan produksi untuk dalam negeri, HPM juga telah melakukan kegiatan ekspor ke berbagai negara. Ekspor komponen mobil pertama kali dilakukan melalui PT Prospect Motor sebagai distributor Honda pada tahun 1992 ke Jepang, Thailand, Malaysia, India, Pakistan, Filipina, Vietnam, Brazil, Argentina, Meksiko, dan Taiwan.
Volume dan nilai ekspor komponen mobil dari HPM terus meningkat hingga mencapai lebih dari 10.000 kontainer pada tahun 2018 dengan nilai lebih dari Rp 3 triliun.