Suara.com - Melongok kejadian ini, pasti membuat hati rontok. Bayangkan saja, di saat Tesla Incorporation membuat terobosan dengan menciptakan fitur pengatur suhu yang nyaman bagi satwa peliharaan saat ditinggal pemiliknya di kabin, disertai indikator berupa tulisan agar siapa saja yang melihatnya bisa mendapat kepastian kondisinya, kasus berikut malah terjadi sebaliknya.
Jejaring sosial Twitter (24/3/2019) baru saja dihebohkan oleh unggahan pemilik akun @sunfloweraidil yang memperlihatkan seekor monyet tengah dirantai di bagian jendela kursi penumpang sebuah mobil. Diikuti dengan kalimat penjelas, "Seorang teman saya mengambil foto ini dua hari lalu, dan melihat betapa kondisinya memilukan. Saat keluarga pemilik kendaraan ini santap siang, si monyet dirantai dalam mobil di bawah terik matahari".
Tak sampai di situ, @sunfloweraidil juga menambahkan, "Ini bentuk penganiayaan yang kami unggah agar perdagangan satwa piaraan eksotis tidak terus berlanjut."
Warganet pun melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian, yang melihat dari cara penulisan dan kalimatnya sangat mungkin terjadi di salah satu negara tetangga kita sesama Asia Tenggara. Selain itu, mereka juga mengutuk aksi tak berperi kesatwaan ini. Sayangnya, sampai kini perkembangannya belum diketahui.
Baca Juga: Duh, Lionel Messi Absen Perkuat Barcelona Lawan Manchester United?
Namun yang jelas, tindakan tadi benar-benar menunjukkan bahwa si empunya tak berperi kesatwaan. Apalagi, seperti ditulis dalam salah satu komentar di situ, bahwa kondisi terik matahari pasti membuat bagian kabin sampai rantai pengikat si monyet sendiri jadi ikut panas.
Semoga hal ini jadi pelajaran, termasuk berkaca pada produk Tesla dilengkapi indikator "sayang satwa". Bila ada peri kemanusiaan, tentunya ada peri kesatwaan.