MAB Mampu Produksi 100 Bus Listrik per Bulan

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 22 Maret 2019 | 08:13 WIB
MAB Mampu Produksi 100 Bus Listrik per Bulan
Bus listrik PT MAB berlivery TransJakarta dipamerkan di arena Busworld South East Asia 219 di Kemayoran, Jakarta pada Maret 2019. (Suara.com/Tyo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Mobil Anak Bangsa (MAB) selaku produsen bus listrik dalam negeri mengklaim mampu merakit 100 unit bus ramah lingkungan itu dalam waktu sebulan.

"Kami dalam tahap pengembangan prototipe ketiga. Prosesnya pun telah masuk dalam tahap uji tipe di Kementerian Perhubungan," ujar Presiden Direktur PT Mobil Anak Bangsa, Mayjen TNI (Purn) Leonard, di Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Setelah lolos dalam tahap pengujian di Kementerian Perhubungan, prototipe atau purwarupa bus listrik itu akan diajukan ke Kementerian Perindustrian untuk mendapatkan lisensi produksi.

Leonard mengatakan bus listrik MAB juga akan diuji coba di jalanan Jakarta sebagai bagian kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta (PT Transjakarta).

"Proses administrasinya sudah dimulai secara simultan. Kalau Transjakarta menghendaki, kami akan menyiapkan unitnya," katanya.

Bahan baku karoseri, badan mobil, hingga desain sasis, menurut Leonard, sudah dikerjakan dengan bahan baku dalam negeri. Hanya baterai, motor listrik, dan pengendali (controller) yang masih harus dipasok dari negara lain.

"Kami masih bekerja sama dengan mitra kami di luar negeri. Dalam proses itu, kami menghendaki transfer of knowlegde. Kami juga berkerja sama dengan Institut Teknologi Bandung sehingga membuka peluang untuk memproduksi komponen dalam negeri yang jauh lebih layak," ujarnya.

Saat ini purwarupa kedua bus listrik MAB dipamerkan di arena Busworld South East Asia 2019 di Kemayoran, Jakarta. Unit yang dipamerkan itu sudah dihiasi livery PT Transjakarta.

Sebelumnya Manajer Pengembangan Bisnis MAB, Pujonggo Prabowo mengatakan bahwa purwarupa ketiga bus listrik MAB akan memiliki bobot yang lebih ringan ketimbang purwarupa kedua.

Dengan bobot yang lebih ringan, bus listrik itu diharapkan bisa beroperasi lebih efisien dan memiliki jarak tempuh lebih jauh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI